Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/07/19 |
|
Minggu, 19 Juli 2020 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
Nicholas James Vujicic lahir dengan kondisi tanpa lengan dan kaki karena Sindrom Tetra-Amelia. Awalnya, ia sulit menerima keadaannya karena berbeda dari manusia pada umumnya. Namun, ketika bertemu Kristus, ia memiliki semangat hidup yang baru. Sampai akhirnya, ia menjadi salah seorang motivator rohani yang luar biasa dan menjadi berkat bagi banyak orang. Menjadi kidal juga dianggap sebagai sebuah kelemahan atau cacat pada saat kelahiran Ehud. Memang, Alkitab tidak mendetail menceritakan bagaimana Ehud menjalani kehidupannya dengan kelemahannya itu. Namun, Alkitab mencatat bagaimana Tuhan memilih dan memakainya sebagai penyelamat Israel. Pada saat umat Israel merasakan tekanan dan penderitaan yang berat, mereka berseru kepada Tuhan untuk memohon pertolongan-Nya (15). Lalu, Tuhan menjawab mereka melalui Ehud, sang pengantar upeti Israel kepada Moab. Lewat profesi tersebut, ia memiliki peluang untuk menyelamatkan Israel. Kelemahan fisik atau kelemahan yang lain adalah sesuatu yang mungkin sulit kita terima. Dalam menyikapi hal ini, teladan Ehud layak kita contoh. Ia merespons panggilan Tuhan dengan segenap kemampuannya. Demikian juga hendaknya kita bersikap ketika Tuhan ingin memakai kita sebagai alat-Nya. Sekalipun kita memiliki banyak kelemahan, bukan berarti Tuhan tidak dapat memakai kita untuk kemuliaan-Nya. Sebaliknya, jika kita dengan rendah hati menerima tugas panggilan-Nya, Ia akan memperlengkapi kita. Ia juga akan memberi kita kemampuan dan keberanian agar maksud dan tujuan-Nya tergenapi. Oleh sebab itu, kita jangan menyerah pada kelemahan yang ada. Sebaliknya, mari kita tetap melakukan yang terbaik untuk Tuhan dan sesama. Dengan demikian, kita dan orang lain pun akan melihat dan merasakan karya-Nya bekerja secara nyata. Dengan begitu, Allah akan dimuliakan. Mari kita belajar bersyukur untuk setiap kelebihan dan kelemahan yang ada pada kita. Semuanya ada untuk kemuliaan Tuhan. Kita tidak boleh berhenti untuk menjadi lebih baik. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |