Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/07/21 |
|
Sabtu, 21 Juli 2018 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)
|
|
Jika seseorang menyadari dan menginsafi kesalahan, itu belum menunjukkan apa-apa. Kita butuh tindakan nyata sebagai pembuktian. Tindakan yang berubah, ini merupakan bukti bahwa manusia lama kita sudah tanggal. Yehuda maju untuk bertanggung jawab (18). Pertama, dia telah berjanji kepada ayahnya. Kedua, tampaknya Yehuda ingin menebus kesalahannya di masa lampau. Dia bukan hanya memberi penjelasan. Tetapi sekarang, dia siap menanggung mengganti hukuman atas Benyamin (32-34). Dia berkorban demi adiknya. Tindakan yang diambil Yehuda bukan tanpa risiko. Yehuda benar-benar siap untuk terjual ke Mesir seperti apa yang pernah dilakukannya kepada Yusuf. Yehuda tidak sedang menghukum dirinya, tetapi tindakannya menunjukkan dia benar-benar telah berubah. Dia menunjukkan tanggung jawab atas saudara-saudaranya. Kelak, dia akan menjadi pemimpin atas saudara-saudaranya. Tindakan Yehuda itu bukanlah penghukuman diri, melainkan sikap keberanian. Yehuda berani mengambil pilihan taat, meskipun harus menanggung risiko atasnya. Sejak kita mulai berjuang meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dosa, mungkin, kita akan mengalami berbagai ketidaknyamanan. Demi ketaatan, kita mungkin sulit mendapatkan kenaikan jabatan. Karena ingin mengikuti perintah Tuhan, kita sering mendapat perlakuan yang tidak nyaman. Dalam situasi ini, kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus. Roh Kudus tidak berhenti hanya menyadarkan dan menginsafkan diri kita dari dosa. Lebih dari itu, Dia membimbing dan memberi kekuatan kepada kita untuk berubah. Kuasa Roh Kudus akan memampukan kita memakai manusia baru. Kita harus berkemauan untuk lepas dari dosa dan sekaligus mengenakan perbuatan baik. Dengan begitu, kita mengalami pengudusan dari waktu ke waktu. Doa: Bapa, tolonglah aku menanggalkan manusia lamaku. Ajarkan aku juga memakai manusia baru dari sehari ke sehari. [RD] Baca Gali Alkitab 3 Firaun bermimpi dua kali dan hal itu menggelisahkan hatinya. Ia telah memanggil semua ahli tafsir mimpi di Mesir, tetapi tidak ada seorang pun di antara mereka yang mampu mengungkap misteri mimpi tersebut. Lewat juru minuman raja yang teringat akan Yusuf, Firaun memperoleh jawabannya serta cara menanganinya. Karena Yusuf yang mengusulkan hal itu, maka Firaun mengangkatnya sebagai mangkubumi untuk mengurus seluruh perekonomian dan kesejahteraan rakyat Mesir. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |