Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/22 |
|
Selasa 22 Juli 2008
|
|
Judul: Masih tidak percaya? Mengapa Petrus merasa perlu melakukan semua itu? Karena mereka mulai meninggalkan kebenaran. Guru-guru palsu dan para pengejek berusaha menarik mereka dari damai sejahtera dan penyerahan pada Kristus. Maka Petrus mengingatkan bahwa mereka telah ambil bagian dalam keilahian Kristus. Itulah yang akan memampukan mereka menghadapi segala sesuatu yang berusaha merebut mereka dari Kristus. Setelah mengalami kelahiran kembali, mereka harus melangkah ke arah kedewasaan rohani dan memiliki hidup yang berbuah. Mereka juga harus menggunakan Alkitab sebagai cermin untuk mengevaluasi perjalanan iman mereka. Mengapa Petrus punya keyakinan yang begitu mendalam pada Yesus? Sebab ia telah mendengar sendiri suara Allah yang menyatakan perkenan-Nya atas Yesus, saat Ia dimuliakan di atas gunung (Mat. 17:1-13; Mrk. 9:2-13; Luk. 9:28-36). Saat itu, ia menyaksikan tubuh dan pakaian Yesus jadi berkemilau. Namun Petrus juga menyatakan bahwa para nabi sebelumnya juga telah memberikan kesaksian tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. Jadi jika Petrus telah menyaksikan sendiri bahwa para nabi, bahkan Allah sendiri pun telah menyatakan kesaksian mereka, adakah lagi alasan untuk tidak percaya bahwa Yesus akan datang untuk kedua kali? Kita memang tidak punya pengalaman menakjubkan seperti Petrus. Namun itu bukan alasan untuk membenarkan ketidakpercayaan kita. Sebab kita memiliki kesaksian nabi dalam Alkitab. Semua nubuat mengenai kelahiran, hidup, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus, telah terbukti. Jadi tidak ada alasan untuk tidak percaya bahwa Tuhan Yesus suatu hari kelak akan datang dalam kemuliaan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |