Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/07/22 |
|
Sabtu, 22 Juli 2017 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)
|
|
Walter Mischel adalah seorang pakar psikologi yang melakukan riset tentang menahan diri yang dikaitkan dengan kecerdasan, mentalitas, pola relasi, dan emosi anak. Ia melakukan penelitian terhadap 653 anak yang berumur 4-5 tahun. Setiap anak diberi dua pilihan, yaitu boleh langsung memakan marshmallow (manisan kenyal yang memiliki tekstur seperti busa) yang tersedia di hadapannya, atau menunggu 15 menit jika ingin mendapat tambahan marshmallowlagi. Kesimpulan penelitian itu menunjukkan beberapa hal, yakni: Pertama, mereka memiliki keunggulan dalam hal konsentrasi dan logika. Kedua, dalam hal persahabatan, mereka mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain. Ketiga, mereka bisa bertahan di bawah tekanan, serta bersabar demi mendapatkan kebaikan lebih banyak. Paulus sangat memahami karakter jemaat Kreta yang memiliki kecenderungan lepas kontrol dalam berbohong, buas, rakus, dan pemalas (1:12). Rakus dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti keinginan untuk memperoleh lebih banyak dari yang diperlukan. Orang yang demikian tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Ia selalu dibayangi oleh kegelisahan dan kekuatiran. Karena itu, Paulus mengingatkan mereka bahwa hidup ini hanya bersandar pada kasih karunia Allah (11). Kasih karunia itu yang mendidik manusia untuk mampu menahan diri, tulus, dan setia kepada Allah.(2:12 BIMK). Itu sebabnya, menanggalkan keinginan duniawi dan hidup sesuai kehendak Allah sangat sulit bagi jemaat Kreta. Bila jemaat Kreta cermat menangkap maksud baik Allah, anjuran menahan diri mengajarkan ketegaran, kemampuan menenangkan diri dan emosi, melatih diri untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Semua hasil yang baik dan berkualitas membutuhkan proses yang lama. Berhasil atau tidaknya tergantung ketekunan kita. Pertanyaannya adalah mulai hari ini bersiap sediakah kita belajar hidup menahan diri dari berbagai keinginan duniawi? [ETY] Baca Gali Alkitab 3 Kondisi jemaat Kreta sangat memprihatinkan dan kompleks. Kebanyakan gaya hidup jemaat sangat duniawi. Injil yang diberitakan telah tersinkretisasi oleh agama Yahudi dan non-Yahudi. Belum lagi ditambah perilaku masyarakat Kreta yang suka menipu, hidup amoral, kasar, dan sebagainya. Tentu saja ladang pelayanan seperti ini sangat berat bagi Titus. Sebagai bapak rohaninya, Paulus tiada hentinya menghibur dan menguatkan Titus. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |