Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/07/23 |
|
Sabtu, 23 Juli 2022 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)
|
|
Ajaran sesat atau palsu tampaknya merupakan sesuatu yang tidak pernah lepas dari kekristenan di sepanjang zaman. Mulai dari Perjanjian Lama (PL) sampai Perjanjian Baru (PB), tercatat di Alkitab bahwa akan terus ada penyesatan. Sepanjang sejarah umat Allah dan gereja, ajaran sesat hadir dalam berbagai bentuk, aspek, isi, dan cara. Oleh karena itu, sikap waspada adalah cara yang terus ditekankan oleh Alkitab untuk menghadapi ajaran palsu. Sebelum mengakhiri surat Roma ini, Paulus mengingatkan jemaat untuk mewaspadai orang-orang yang menyesatkan yang ada di tengah-tengah jemaat (17-20). Pada saat itu ada orang-orang yang kelihatannya melayani, tetapi pada dasarnya apa yang mereka lakukan bertentangan dengan firman Tuhan. Kita tidak tahu persis apa ajaran mereka atau apa yang mereka lakukan, namun Paulus menekankan bahwa mereka menimbulkan perpecahan dan godaan di dalam jemaat. Paulus juga mengingatkan bahwa motivasi mereka yang sebenarnya bukanlah melayani Tuhan, melainkan mencari keuntungan diri sendiri. Paulus menasihati jemaat untuk mewaspadai mereka karena kemunafikan dapat mengecoh jemaat. Paulus menggambarkan mereka sebagai orang yang berkata muluk-muluk dan berbahasa manis (18). Mungkin mereka masuk ke dalam kategori yang disebut Tuhan Yesus sebagai serigala berbulu domba. Bagaimana cara kita menghadapi orang-orang yang bermulut manis di tengah-tengah komunitas orang percaya? Pertama, Paulus meminta kita untuk menghindari mereka. Sikap menghindar adalah langkah pencegahan dari pengaruh orang-orang munafik tersebut terhadap keutuhan jemaat. Kedua, bijaksana dalam membedakan yang baik dan yang jahat. Maka dari itu, kita harus terus bergaul dengan firman Tuhan sebagai sumber pengajaran yang sehat dan sejati. Seberapa setiakah kita dalam menggali kebenaran Alkitab sehingga kita makin dapat membedakan ajaran asli dan palsu? Luangkan waktu kita lebih lama untuk bergaul dengan Alkitab dan hindari mereka yang bermulut manis. [ABL] Baca Gali Alkitab 4 Paulus mengingatkan jemaat di Roma agar waspada terhadap orang-orang yang memutarbalikkan ajaran Kristus dan rasul-rasul-Nya. Paulus meminta jemaat di Roma untuk menghindari guru-guru palsu karena mereka itu tidak melayani Kristus, tetapi melayani perut mereka sendiri. Paulus juga mengingatkan kita bahwa Kristus selalu menyertai jemaat dengan kasih karunia-Nya yang berlimpah. Kekuatan kasih karunia Kristus dapat kita rasakan melalui persekutuan dengan firman-Nya dan persekutuan dalam Roh-Nya. Justru di tengah dunia yang makin kacau dan tak menentu ini, janji berkat ilahi dapat kita alami. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |