Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/24 |
|
Selasa, 24 Juli 2007
|
|
Judul: Jangan mengatur Tuhan Para ilah dalam kepercayaan kafir dianggap cepat berubah. Balak mengira jika ia mengajak Bileam ke tempat lain (13), mungkin pikiran Tuhan akan berubah dan mau mengutuki Israel. Balak juga sengaja memilih tempat yang paling ujung dari umat Israel (13). Balak mungkin berharap bahwa dengan melihat jumlah yang jauh lebih kecil, Bileam tidak akan terpengaruh oleh jumlah Israel yang banyak, sehingga kembali merubah kutuk menjadi berkat. Seperti sebelumnya, Bileam pergi menjumpai Tuhan. Sangat menarik bahwa ketika ia datang menjumpai Balak, untuk pertama kalinya Balak bertanya, "Apakah yang difirmankan Tuhan?" (17). Tampaknya Balak akhirnya sadar bahwa sesungguhnya Bileam hanya dapat menyatakan apa yang difirmankan Tuhan kepadanya. Ucapan Bileam memaparkan karakter Tuhan: Tuhan bukanlah manusia. Ia tidak berubah pikiran dan selalu menggenapi firman-Nya. Ia juga berkuasa atas segala sesuatu, tidak seorang pun yang dapat mempengaruhi Dia untuk mengutuk orang yang telah Dia pilih untuk diberkati (19-21). Tuhan juga mengajar Balak tentang umat-Nya, Israel. Tuhan menyertai mereka dan memberkati mereka. Ia melindungi mereka dari pengaruh jahat dan akan menjadikan mereka pemenang (22-24). Maka sekali lagi Balak memarahi Bileam. Ia ingin agar Bileam tidak memberkati Israel meski pun ia tidak dapat mengutuki mereka. Namun, Bileam bersikeras bahwa ia hanya dapat mengucapkan apa yang difirmankan Tuhan (25-26). Balak, yang tidak mengenal Allah Israel, mengira bahwa Allah bisa disuap dengan tujuh mezbah persembahan sehingga Ia mengubah rencana dan kehendak-Nya atas umat-Nya, Israel. Orang yang menyebut diri Kristen pun masih banyak yang seperti Balak. Misalnya, dengan perhitungan fengsui mengira bahwa segala bentuk kesialan dapat dihambat dan segala keberuntungan dapat dialirkan. Kiranya kita menyelidiki diri supaya jangan ada lagi sikap yang ingin mengatur Tuhan agar sesuai dengan kemauan kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |