Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/07/24 |
|
Sabtu, 24 Juli 2010
|
|
Judul: Pedang Roh Kita tak boleh lupa bahwa kita sedang dalam medan perang rohani. Alkitab bahkan memaparkan bahwa seluruh dunia sedang dalam peperangan. Orang hanya mungkin ada di pihak Allah atau di pihak Iblis. Perang itu sangat dahsyat sebab musuh kita berbahaya, jahat, licik, dan punya kuasa besar. Maka dalam perang rohani kita didesak agar kuat, tak lemah, memakai seluruh perlengkapan perang Ilahi dan tak mengabaikan satu pun di antaranya. Tuhan tidak menginginkan kita terluka dalam perang rohani apalagi kalah. Maka Ia membekali kita dengan senjata lengkap. Khususnya pedang Roh yaitu firman Allah, harus menjadi senjata pertahanan dan penyerangan ampuh yang memberi kemenangan. Bagaimana isi Alkitab dapat berfungsi menjadi pedang dalam perang rohani? Kisah-kisah bagaimana Allah dengan setia, tekun, sabar, kasih, kudus memelihara, memimpin, menyertai, dan membentuk umat-Nya menjadi dasar untuk kita menolak pencobaan Iblis agar kita meragukan Allah. Kita menjadikan kisah-kisah Alkitab sebagai dasar untuk mengimani dan menaati Allah. Teladan para tokoh Alkitab menantang kita untuk membuka diri bagi kemungkinan Ilahi. Contoh buruk mereka menjadi peringatan serius agar kita hati-hati. Perintah-perintah Allah dalam Alkitab kita pegangi, ingat-ingat, dan taati. Dengan memberlakukan perintah-perintah tersebut kita menjadikan pedang Roh bermata dua (Ibr. 4:12), yaitu ada sisi tajam yang membedah mengoreksi kita. Dengan tunduk pada firman Allah, kita masuk dalam perlindungan pedang Allah sehingga senjata si Iblis tidak mampu melukai kita. Alkitab berisi nubuat, menolong kita menjadi orang yang menatap Dia, yang mengatur zaman dan menggenapi rencana-Nya. Hikmat dan Mazmur menolong kita untuk hidup penuh hikmat dan pujian. Dari mulut Yesus keluar pedang bermata dua (Why. 1:16). Ia sendiri dalam firman-Nya hadir memerangi si musuh ketika kita memakai pedang Roh!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |