Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/07/25 |
|
Senin, 25 Juli 2022 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam bagian pertama Kitab Amsal, tercantum tujuan dari penulisan kitab itu, yaitu untuk menolong setiap orang yang membacanya agar mereka mengetahui hikmat, kebenaran, keadilan, dan kejujuran (1-4). Kitab Amsal sejatinya dibutuhkan oleh setiap orang, sebab tidak ada seorang pun yang sempurna. Kitab Amsal bukan hanya dibutuhkan oleh mereka yang kurang pengetahuan, melainkan juga oleh mereka yang pandai. Sebab, orang-orang yang penuh pengetahuan pun belum tentu berhikmat. Hikmat tidak sama dengan pengetahuan. Hikmat lebih dalam dan luas daripada sekadar informasi. Hikmat adalah sikap dasar yang memengaruhi seluruh aspek kehidupan seseorang. Hikmat menolong seseorang untuk dapat membedakan yang benar dan salah, yang baik dan buruk, kemudian memilih keputusan yang tepat dalam keseharian hidupnya. Hikmat bahkan memampukan seseorang memilih yang terbaik di antara yang baik. Tidak semua orang dapat memiliki hikmat karena hikmat bersumber dari Tuhan. Hanya mereka yang hidup di dalam Tuhan yang dapat memperolehnya. Sebab, dasar dari hikmat adalah takut akan Tuhan (7). Hidup yang takut akan Tuhan adalah kehidupan yang menghormati Tuhan, meninggikan Tuhan, mengutamakan Dia, dan menaati firman-Nya. Oleh karena itu, setiap orang yang tidak beriman kepada Tuhan tidak akan bisa memilikinya, sepandai dan sehebat apa pun dia. Sebaliknya, mereka yang beriman kepada Tuhan dan menjadikan firman Tuhan sebagai dasar hidupnya dapat memiliki hikmat. Pikiran, sikap, dan tindakan yang diserahkan ke dalam kendali Tuhan akan memampukan seseorang menjadi pribadi yang berhikmat. Adakah kita hari ini termasuk orang-orang yang berhikmat? Ketika kita menghadapi kesulitan, kita akan dimampukan untuk memilih yang benar dan diperkenan oleh-Nya. Ketika orang lain meminta pendapat, kita pun dapat dimampukan untuk menuntun orang pada kebenaran karena hikmat dari Tuhan. Maukah Anda memiliki hidup yang demikian? Hiduplah takut akan Tuhan. [ABL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |