Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/26 |
|
Kamis, 26 Juli 2007
|
|
Judul: Musuh terbesar Alkitab menunjukkan bahwa tiga musuh orang beriman adalah Iblis, dunia, dan diri sendiri. Ternyata dari ketiga hal ini, diri sendirilah menjadi penentu yang paling akhir dan karenanya merupakan musuh yang paling berbahaya dan harus diwaspadai. Dalam pasal sebelumnya, Bileam mencoba mengutuki Israel tetapi tidak bisa. Namun kemudian, Israel dikalahkan oleh ketidaktaatan mereka sendiri karena menyambut godaan perempuan-perempuan kafir. Mereka telah berzina dengan perempuan kafir dan ikut-ikutan menyembah dewa bangsa kafir itu (1-3). Jelas saja Tuhan marah dan menimpakan tulah atas Israel (9). Tuhan memandang serius dosa ini sehingga hukuman yang dijatuhkan bukan hanya tulah. Orang-orang yang telah hidup dengan perempuan kafir harus digantung (4-5)! Puncak kejahatan Israel adalah ketika seorang Israel membawa seorang perempuan Midian ke Kemah Pertemuan. Bahwa tindakan ini membuat Pinehas bertindak kejam menyatakan bahwa mereka mungkin sekali memimpin upacara penyembahan kafir, yang melibatkan ritual seksual. Kemarahan Pinehas yang meneguhkan kekudusan melawan dosa (6-8), membuat Allah akhirnya menghentikan tulah tersebut setelah dua puluh empat ribu orang mati (9). Karena ketegasan Pinehas, Tuhan mengadakan perjanjian mengenai keimaman selamanya dengan Pinehas (12-13). Orang yang tidak setia memang akan dihukum oleh Tuhan, sebaliknya mereka yang setia akan diberkati Tuhan. Ketegasan dan keberanian untuk melakukan kebenaran juga diperhitungkan Tuhan, bahkan sangat Dia hargai. Karena itu jangan pernah tergoda untuk melawan Tuhan dan berseberangan dengan kehendak-Nya. Ingatlah bahwa dosa akan menghancurkan persekutuan kita dengan Tuhan. Sebaliknya, jangan pernah takut untuk melakukan kebenaran. Mungkin kelihatannya kecil dan tidak berpengaruh apa-apa, namun ingatlah bahwa Tuhan menghargai orang benar yang berani membuat perbedaan dengan melakukan kebenaran.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |