Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/26 |
|
Sabtu 26 Juli 2008
|
|
Judul: Lawan kesesatan dengan firman Petrus memperingatkan jemaat tentang penyesatan yang berkaitan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali (ayat 1,4). Penyesatan ini akan terjadi pada hari-hari akhir (ayat 3). Istilah hari-hari akhir di dalam PB biasanya merujuk pada masa yang dimulai setelah kedatangan Yesus yang pertama. Jadi sejak abad pertama sampai kini adalah hari-hari akhir. Akan muncul banyak pengejek pada hari-hari akhir yang membangkitkan keraguan orang terhadap kedatangan Yesus yang kedua kali. Mereka menyatakan bahwa Allah tidak berkarya lagi dalam sejarah sehingga dunia tidak perlu berharap lagi pada campur tangan Ilahi (ayat 4). Mereka lupa atau sengaja mengabaikan fakta bahwa Allah masih berkarya dalam sejarah (ayat 5-6). Maka Petrus melawan pandangan para pengejek itu dengan firman Tuhan. Allah jelas berkarya dalam penciptaan (Kej. 1). Peristiwa air bah pada zaman Nuh membuktikan bahwa Allah tidak lalai untuk campur tangan dalam sejarah. Bahkan campur tangan Allah dalam sejarah akan berlanjut sampai hari penghakiman yang merupakan hari kebinasaan bagi orang fasik (ayat 7). Mereka yang sinis terhadap hari penghakiman justru akan mengalami penghakiman Allah yang mengerikan. Firman Tuhan telah membuktikan kesalahan pandangan para pengejek itu. Sebab itu, betapa perlunya orang Kristen mengingat firman Tuhan yang telah disampaikan oleh para nabi, Tuhan Yesus dan juga para rasul-Nya (ayat 2). Selain mendengar, pakailah firman Tuhan sebagai senjata untuk menghadapi segala pengajaran dan situasi baru yang terus bermunculan. Zaman akhir ini ditandai dengan banyaknya pengajaran yang menyimpang dari kebenaran (1Tim. 4:1-2). Namun kita harus mengingat bahwa pengajaran yang baru dan menarik belum tentu benar, sekalipun banyak pengikutnya. Bila kita tidak ingin sesat, selidikilah terus kebenaran firman Tuhan dan berpeganglah teguh pada kebenaran itu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |