Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/07/27 |
|
Kamis, 27 Juli 2017 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
Ketika menulis surat ini, Paulus menyadari bahwa dirinya sudah tua (9). Dalam keberadaannya sebagai orang yang lebih tua, ia menyebut teman-teman sekerja dan anak-anak muda yang dibimbingnya dengan panggilan "anak." Paulus menyebut Onesimus sebagai anak yang ditemukannya saat ia berada dalam penjara (10). Apa yang dimaksud dengan kata "anak"? Dalam konteks Onesimus yang statusnya adalah budak, maka istilah "anak" dipahami dalam pengertian anak rohani. Artinya, Paulus berinisiatif mengambil peran utama sebagai bapak rohani untuk mengasuh, menuntun, dan mengarahkan Onesimus (bdk. 1Kor. 4:15). Tindakan itu pernah Paulus lakukan terhadap Filemon dan tiba saatnya ia memperlakukan hal yang sama terhadap Onesimus demi Injil Kristus. Keputusan dan inisiatif Paulus membuktikan bahwa ia rela menanggung beban dan tanggung jawab tersebut kepada dirinya. Ia menyadari bahwa membimbing anak-anak rohani dengan pelbagai latar belakang yang berbeda-beda tidaklah mudah. Tetapi, demi Injil dan tersebarnya anugerah keselamatan dalam Kristus, Paulus berani mengambil risiko itu, walau dirinya berada dalam penjara. Ia melihat bahwa penjara bukanlah halangan yang dapat mematikan optimismenya untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi Kristus. Pada masa kini, tindakan Paulus lebih dikenal dengan istilah mentoring. Ia dapat digolongkan sebagai mentor yang baik. Karena ia mau membimbing siapa pun yang mau hidup demi Kristus. Ia bukan hanya menuntun seorang pada kebenaran Allah, tetapi juga memperlengkapi mereka dengan pelbagai keahlian. Dengan kesabaran, ia memberikan nasihat dan arahan agar orang tersebut tidak salah jalan. Lebih dari itu, Paulus selalu mendoakan semua anak didiknya kepada Allah. Setiap orang sebaiknya memiliki mentor. Tujuannya, agar kita mempunyai tempat untuk bertukar pikiran dan mengarahkan hidup kita menjadi orang yang lebih baik. Karena kelak, kita akan menjadi seorang mentor yang memiliki peran bagi orang lain. [LL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |