Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/07/28

Rabu, 28 Juli 2010

Kejadian 49:29-50:14
Kematian sebagai sebuah pertemuan

Judul: Kematian sebagai sebuah pertemuan
Bagaimana kita memandang kematian? Apakah sebagai akhir atau sesuatu yang melanjutkan hidup yang sudah kita lalui meski dalam cara yang berbeda? Bagaimana kita menyikapi kematian? Ini bukan pertanyaan yang akan diterima dengan nyaman oleh kebanyakan orang. Mengapa? Sebab ada sesuatu yang misterius tentang apa yang terjadi dalam kematian dan akibatnya sesudah itu yang kita tidak tahu, di luar kendali kita, dan bersifat final. Itu sebabnya kita gelisah bahkan takut. Namun ada orang yang dapat menatap bahkan mempersiapkan kematian serta penguburannya dengan penuh keyakinan. Yakub termasuk orang yang demikian.

Ketika ia mengumpulkan anak-anaknya dan memberikan nubuat berkat, intinya ia menyiapkan perpisahan dirinya dari mereka. Berulang kali ia meminta dan memastikan berbagai hal sehubungan dengan penguburannya. Dan seperti cara kematian Abraham, ia pun meninggal dengan cara yang sangat indah. Ia menarik kakinya, berbaring, lalu pergi.

Oleh karena Yusuf adalah pembesar Mesir, kematian Yakub, ayahnya, mendapat penghormatan dan tata cara penguburan menurut kebudayaan Mesir. Ada persamaan dan perbedaan penting antara perlakuan Mesir dan perlakuan keluarga Israel tentang orang mati. Keduanya sama-sama meyakini adanya hidup kelanjutan dari orang yang sudah mati, seperti yang ditandai oleh pengawetan mayat pada orang Mesir. Pada keluarga bapak leluhur tidak diadakan pengawetan mayat, tetapi ungkapan "dikumpulkan bersama Abraham, Sara, Ishak, Ribka, Lea..." menunjukkan bahwa ada sesuatu yang berlanjut di antara mereka.

Demikianlah kita seharusnya memandang kematian, yaitu sebagai permulaan dari kekekalan yang indah dan bukan sekadar akhir dari kehidupan yang fana. Keindahan kekekalan itu dapat kita nikmati bila kita berada dalam hubungan yang benar dengan Allah, oleh iman kepada Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus. Kematian akan mempertemukan kita dengan Allah dan orang-orang beriman yang sudah mendahului kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org