Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/28 |
|
Minggu, 28 Juli 2019 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
Karya tulis Victor Hugo dari Perancis yang kemudian digubah menjadi drama musikal tersohor menuangkan sebuah pikiran integratif yang indah. Di penghujung musikal Les Miserables, ada lirik menyerukan: "To love another person is to see the face of God." Tampaknya, Allah menuangkan prinsip ini dalam lanjutan instruksi seputar tahun Yobel. Ada beberapa kondisi sosial yang diatur oleh Tuhan. Pertama (25:35-38), orang Israel perlu menyokong orang saudara yang jatuh miskin tetap dapat hidup. Penerapan instruksi ini mencerminkan seorang yang takut akan Allah dan tidak melupakan karya keselamatan-Nya (25:38). Kedua (25:39-43), dipaparkan agar seorang Israel tidak memperbudak saudaranya sendiri ketika ia jatuh miskin. Jika ia dipekerjakan, maka pada tahun Yobel, pembebasan harus diberikan kepadanya (25:40-43). Tuhan juga memberi petunjuk dari mana umat Israel memperoleh budak (25:44-46). Namun, mereka tidak boleh diperlakukan dengan kejam dan kasar. Pada paparan berikutnya (25:47-55) disajikan situasi yang terbalik, di mana seorang asing di tengah umat Israel bertambah jaya melampaui seorang dari kaum Israel. Maka, keluarga dari seorang Israel tersebut perlu menebus saudaranya dari lingkup komunitas orang asing di mana ia hidup. Intinya pembebasan perlu difasilitasi oleh seorang penebus dari keluarga sendiri (kinsman redeemer). Instruksi tersebut diberikan dengan alasan tunggal, yaitu Allahlah Pemilik umat Israel (25:55). Israel harus menghambakan dirinya hanya kepada Allah. Kita patut menyadari bahwa segala kepemilikan atau properti sesungguhnya milik Allah. Kesadaran itu akan menolong kita menghadapi situasi di mana kepemilikan akan sesuatu bertabrakan dengan perlakuan kepada sesama. Biarlah pengajaran Allah ini memampukan kita bijaksana dalam memperlakukan sesama sebagai bentuk hormat kepada-Nya, Pemilik segala sesuatu khususnya kehidupan. Doa: Tuhan, berikanlah hati-Mu dan kepekaan-Mu sehingga kami mampu mengasihi sesama sebagai hormat kepada-Mu demi kemuliaan-Mu. [BL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |