Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/07/29 |
|
Senin, 29 Juli 2013
|
|
Judul: Tegas menyatakan kebenaran Musa lalu membakar dan menggiling patung berhala itu serta menyuruh umat Israel meminumnya sebagai lambang bahwa mereka harus menanggung perbuatan dosa mereka. Ia juga menegur Harun yang begitu mudah berkompromi sehingga mengikuti kemauan umat Israel membuat patung untuk disembah. Harun justru menyalahkan orang Israel. Akhirnya Musa menantang Israel untuk memihak kepada Tuhan. Lalu tampillah suku Lewi yang memihak Tuhan dengan melenyapkan kaum sebangsa yang memberontak melawan Allah. Karena itu, Tuhan akhirnya memilih mereka menggantikan anak sulung Israel sebagai pelayan Tuhan di rumah Tuhan (lihat Bil. 3:12). Meskipun Musa telah bertindak keras dan tegas terhadap Israel yang telah berdosa, ia tetap memiliki hati yang lemah lembut dan penuh belas kasihan sehingga rela berkurban demi umat Israel mendapat pengampunan Tuhan (32). Namun, Tuhan itu adil sehingga hanya akan menghukum mereka yang telah berbuat dosa kepada-Nya. Yang perlu Musa lakukan ialah tetap fokus pada panggilan memimpin orang Israel memasuki tanah perjanjian. Berani menyatakan kebenaran dan tidak berkompromi dengan dosa seharusnya ada pada kita semua. Namun, kita harus lemah lembut dalam menegur orang yang berbuat dosa. Kita juga harus berbelas kasihan terhadap mereka yang telah berdosa dengan mendoakan dan membimbing mereka agar mereka bertobat dan mendapat pengampunan Tuhan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |