Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/07/29 |
|
Selasa, 29 Juli 2014
|
|
Judul: "Memuliakan nama Yesus" Dari dua kisah dalam bacaan hari ini, ada orang-orang yang sembarangan memakai nama Yesus (13-16) dan yang lainnya menyejajarkan nama pemberian manusia, yaitu Artemis dengan nama Yesus (24-27). Keduanya merupakan dosa di mata Allah. Anak-anak Skewa, para tukang jampi Yahudi, menyebut nama Yesus untuk mengusir roh jahat. Padahal mereka tidak percaya kepada Yesus. Akibatnya, roh jahat itu berbalik menyerang mereka. Namun, nama Yesus menjadi semakin masyhur dan firman Tuhan semakin tersiar (17-20). Di tempat lain, Demetrius dan para karyawannya, pembuat kuil-kuilan perak dewi Artemis, merasa usahanya terancam karena pemberitaan Jalan Tuhan (nama Yesus) oleh Paulus dan teman-temannya. Bagi Demetrius, pudarnya penyembahan kepada dewi Artemis merupakan kerugian besar bagi usahanya. Itu sebabnya, Demetrius membangkitkan sentimen agama yang menyebabkan huru-hara dan kerusuhan (23). Jelas, Demetrius bukan membela nama Artemis melainkan membela kepentingannya sendiri. Agama dipakai untuk kepentingan bisnis! Ada dua pelajaran bagi kita. Pertama, jangan sembarangan memakai nama Yesus, baik untuk percakapan ringan sesehari, sumpah, ketidak-yakinan, atau kebohongan (Kel. 20:7). Kedua, tentangan datang kepada iman Kristen tidak selalu karena masalah keagamaan, melainkan kepentingan tertentu, yang mengatasnamakan agama. Yang penting kita harus tetap setia menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang datang untuk membawa damai sejati dari Allah! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |