Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/30 |
|
Rabu 30 Juli 2008
|
|
Judul: Nyanyian baru bagi Tuhan Walau dunia ini penuh ketidakadilan dan pelanggaran hukum, jiwa kita disegarkan oleh kenyataan bahwa Allah kita adalah Allah yang adil dan kesetiaan-Nya tidak berubah (ayat 4-5). Anak-anak Tuhan boleh berharap dengan kepastian bahwa satu saat kelak keadilan-Nya akan ditegakkan. Hukum-hukum-Nya menjadi pembimbing hidup yang pasti. Betapa hati kita trenyuh melihat dan merasakan bumi yang semakin rusak dan panas. Namun kita diingatkan oleh mazmur ini bahwa Sang Pencipta tidak membiarkan ciptaan-Nya hancur (ayat 6-9). Dia bertindak, menghakimi para perusak lingkungan. Dia bertindak, membela ciptaan-Nya dari kesewenang-wenangan manusia. Sesungguhnya semangat kita bergelora kembali untuk ikut serta membangun, melestarikan, dan memperbaiki bumi kita. Realitas saat ini adalah bangsa berperang melawan bangsa, banyak penindasan, juga kekacauan. Bangsa-bangsa adikuasa semakin pongah, sementara suku-suku minoritas menjerit terjepit. Namun sejarah memperlihatkan Tangan Kuasa Allah yang berdaulat menggagalkan rencana-rencana secanggih menara Babel (ayat 10-11). Kita tidak perlu putus berharap bahwa kelak Tuhan akan datang, Kerajaan-Nya tegak mengatasi semua kerajaan dunia. Anak-anak Tuhan tidak perlu kehilangan iman karena Tuhan masih berkarya dan karya-Nya menyatakan kuasa dan kasih setia-Nya. Ia sanggup dan Ia terus menerus memelihara umat-Nya (ayat 18-19). Naikkan pujian setiap hari dari hati yang senantiasa diperbarui dalam iman, yang mewujud dalam ucapan syukur dan tindakan kasih yang nyata kepada setiap orang yang kita jumpai.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |