Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/07/30 |
|
Kamis, 30 Juli 2015
|
|
Judul: Obaja: Hamba Allah Namun demikian, penulis mencatat: "Obaja itu seorang yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Karena pada waktu Izebel melenyapkan nabi-nabi Tuhan, Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu menyembunyikan mereka lima puluh lima puluh sekelompok dalam gua dan mengurus makanan dan minuman mereka" (3-4). Tentu, tak mudah bagi Obaja menjadi kepala istana pada masa pemerintahan Ahab. Jalan yang paling gampang adalah menurut kepada sang raja tanpa syarat. Namun, itu bukan jalan yang diambil Obaja. Dia lebih takut kepada Allah ketimbang kepada manusia. Bahkan, ia menyelamatkan seratus orang nabi dari pembunuhan atas perintah Izebel. Pastilah, nyawa yang menjadi taruhannya. Tak hanya itu, Obaja juga memelihara kehidupan para nabi itu dengan memasok sandang dan pangan bagi mereka. Kalau untuk makan butuh Rp 50.000 per hari, maka sebulannya sekitar Rp 150 juta. Kita tidak tahu, apakah Ahab mengetahui sepak terjangnya itu. Jika Ahab tidak tahu, pastilah Obaja cukup pandai menyembunyikannya. Jika Ahab tahu, kenyataan bahwa Obaja tetap bekerja memperlihatkan bahwa Raja Ahab membutuhkan profesionalismenya dalam mengatur istana. Agaknya inilah pelajaran yang harus dipetik setiap orang yang bekerja sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta. Jalankanlah tugas dengan sebaik-baiknya. Namun, jika atasan bertindak melawan hati nurani, taatilah Allah ketimbang siapa pun juga. Obaja juga seorang komunikator ulung. Dia berhasil mengajak sang nabi, yang terkenal tanpa kompromi itu, untuk bertemu dengan Ahab. Mungkin itu jugalah yang menyebabkan Ahab merasa sayang memecatnya karena dia sungguh mampu berkomunikasi -dengan Ahab, Elia, dan terutama Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |