Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/07/31 |
|
Jumat, 31 Juli 2009
|
|
Judul: Untuk semua orang Kisah Kornelius sangat penting karena membicarakan isu tentang bagaimana seorang Kristen menjalankan misi penginjilan bagi orang-orang nonYahudi. Ini memang menjadi ganjalan karena anggapan bahwa orang-orang nonYahudi tidak kudus berdasarkan Hukum Taurat. Sampai kemudian Roh Kudus meyakinkan Petrus bahwa Allah menginginkan dia pergi bersama pembawa pesan dari Kornelius (ayat 11-16, 19-20). Ini mengejutkan. Memang orang nonYahudi yang takut akan Tuhan bukan merupakan masalah. Walau demikian orang Yahudi yang paling moderat pun tak akan pernah mau memasuki kediaman seorang nonYahudi. Mereka dianggap tidak kudus karena belum hidup sesuai Taurat. Maka kontak fisik dengan orang nonYahudi akan membuat orang Yahudi menjadi tidak kudus. Namun karena penglihatan dari Allah, Petrus diyakinkan untuk tidak lagi menjalankan tradisi Yahudi itu. Petrus sadar bahwa pemahamannya selama itu mengenai orang nonYahudi adalah salah. Maka ia kemudian tidak merasakan adanya ganjalan untuk datang ke rumah Kornelius (ayat 29). Petrus mulai mengerti makna penglihatannya dan menerapkannya dalam hubungannya dengan Kornelius. Allah mulai membuka mata hamba-Nya mengenai konsep ujung bumi yang Dia maksudkan. Injil memang tidak mengenal perbedaan ras dan status apapun. Injil ditujukan bagi semua orang. Kita pun harus melihat orang dengan pandangan yang sama, yaitu membutuhkan keselamatan dari Kristus. Jalan satu-satunya adalah memberitakannya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |