Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/07/31 |
|
Kamis, 31 Juli 2014
|
|
Judul: Tantangan hamba Tuhan Kisah Paulus dalam bacaan hari ini berbeda. Paulus melakukan penginjilan dan pelayanan dengan mencucurkan air mata, mengalami banyak kesusahan, mendengar ancaman hendak dibunuh, tanpa nafkah - karena itu ia harus bekerja sendiri untuk nafkahnya dan keperluan rombongannya, dan belum terhitung sulitnya perjalanan-perjalanan yang ia tempuh (19-21). Namun, ia tetap setia dalam pelayanannya, dan semua tanggung jawabnya ia penuhi (24-27). Kepada penatua jemaat di Efesus, Paulus berpesan bahwa mereka juga akan menghadapi kesulitan yang sama (29-30). Segala yang dialami oleh Paulus akan dialami pula oleh para pengikut Kristus. Tugas penyebaran firman Allah dan pemeliharaan kawanan domba Allah merupakan tugas yang tidak ringan dan main-main. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa tidaklah enteng melakukan pekerjaan Tuhan. Tantangan dan tentangan, baik dari pihak luar maupun dari dalam, baik di dalam gereja maupun di luar gereja, kerap dihadapi dan dialami oleh para hamba-Nya. Menjadi hamba Tuhan bukan pekerjaan enak, menguntungkan, atau mendatangkan kekayaan materi. Akan tetapi, Tuhan tidak meninggalkan hamba-Nya sendirian. Kekuatan dari sesama hamba Tuhan menjadi vitamin berharga di dalam kelelahan fisik dan rohani. Ketika Paulus sedang lemah, saudara-saudara yang lain "berlutut, berdoa, dan memeluk" dia. Sebagaimana Paulus, hamba Tuhan tidak pernah sendirian. Tangan Tuhan selalu menopang para hamba-Nya yang kelelahan melalui rekan-rekan sepelayanan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |