Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/01 |
|
Sabtu, 1 Agustus 2009
|
|
Judul: Memikul Salib Sebelum Yesus menegaskan bahwa konsekuensi mengikut Dia adalah memikul salib, Ia baru memberitahukan para murid-Nya bahwa Ia harus menanggung penderitaan (ay. 31). Untuk para murid, hal itu tidak boleh terjadi pada Yesus. Mengapa? Sangat jelas, karena mereka sudah mengikut Dia. Mereka mempertaruhkan hidup kepada-Nya dengan meninggalkan pekerjaan mereka. Mereka tentu juga mencintai Dia. Tapi ada lagi yang lebih dalam dari semua kemungkinan alasan ini. Mereka punya agenda atau harapan tersembunyi. Ini yang terbongkar dalam teguran Yesus yang keras kepada Petrus ketika Petrus menyuarakan keberatannya. Keberatan para murid terhadap Mesias yang menderita ialah karena mereka memiliki konsep lain, yaitu Mesias yang perkasa. Dan terkait dengan itu mereka menyimpan harapan bahwa jika yang perkasa ini berhasil merebut pengaruh masa, mereka yang menjadi pengikut dekat-Nya pun akan turut kebagian jatah kuasa. Mereka tidak sadar bahwa konsep dan pengharapan demikian bukan datang dari Allah tetapi dari Iblis. Tuhan memaparkan lebih jauh bahwa seluruh sifat kehidupan Kristen adalah menyangkali diri dan memikul salib. Ini bukan bicara tentang prasyarat tapi konsekuensi menjadi Kristen! Ini bukan bicara tentang peristiwa menjelang kita memutuskan untuk menjadi pengikut-Nya, tetapi tentang seluruh sifat keseharian kita sebagai seorang yang bertuhankan Kristus. Salib adalah penderitaan dan kematian. Dari zaman ke zaman merupakan fakta bahwa konsekuensi mengikut Yesus sering berbentuk aniaya dari dunia ini. Meski sekarang konsekuensi itu belum tentu harus kita pikul dalam bentuk fisik, tapi banyak bentuk penderitaan memang harus kita tanggung. Jangan dicari-cari atau dibuat-buat. Konsekuensi dari setia pada Yesus adalah mengalami penolakan dari sekitar kita yang belum dalam Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |