Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/08/02 |
|
Minggu, 2 Agustus 2015
|
|
Judul: Menyembah TUhan Pesan yang sama juga disuarakan Daud dalam mazmur ini. Perhatikan bagaimana Daud menekankannya di ayat 1 dan 2: "Kepada Tuhan, hai penghuni sorgawi, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!" Kepada Tuhan yang mulia dan kuat, Daud mengalamatkan penyembahannya. Kemuliaan dan kekuatan Tuhan digambarkan dengan ketujuh suara Tuhan yang mengguntur di atas segala ciptaan-Nya (3-9), yang menegaskan betapa sempurnanya kemuliaan dan kekuatan Tuhan itu. Kepada Tuhan, demikianlah Daud menyembah dengan kekudusan (2). Daud menyadari bahwa Allah yang ia sembah bukanlah Allah yang sembarangan, karena itu ia tidak ingin menghampiri-Nya dengan sembarangan, melainkan dengan kekudusan. Bagaimana dengan penyembahan kita kepada Tuhan? Adakah kita menjaga kekudusan hidup ketika kita menyembah Dia? Atau kita sembarangan menyembah karena kita tetap hidup di dalam dosa? Dalam Roma 12:1 Paulus mendorong kita: "… demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." Sembahlah Tuhan karena pribadi-Nya, bukan hanya karena perbuatan baik-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |