Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/08/02 |
|
Kamis, 2 Agustus 2018 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
|
|
Pergumulan hidup senantiasa terjadi dan dialami orang percaya. Sebab Yesus pernah mengatakan bahwa tekanan dan pergumulan iman akan dialami oleh para murid-Nya (lih. misalnya Mrk. 4:17). Bagaimana sikap hati dan hidup orang percaya saat menghadapi pergumulan iman? Mazmur 22 adalah buah perenungan Daud saat ia menghadapi pergumulan iman. Di satu sisi, ia mengakui bahwa Allahnya Mahakuasa. Namun, pada saat itu Allah terkesan "berdiam diri" (2). Mazmur ini menyingkapkan dengan jelas bagaimana seorang percaya berseru kepada Tuhan dalam pergumulannya: ia berseru, tetapi tetap menyadari bahwa Allah berkuasa dan akan menyelamatkannya (4, 9, 11, 22). Keadaan seperti itu dapat menggoda orang percaya jatuh ke dalam jurang keputusasaan. Namun, Daud mengajarkan untuk menengadahkan iman ke surga dan melihat bagaimana Allah yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya pada masa lampau-bagaimana mungkin Ia akan meninggalkan kita saat ini? (4-6). Untuk sementara imannya dikuatkan, namun perasaan dapat menggoyahkan iman (7-9). Maka pemazmur mengajak kita melihat pada fakta, bukan kepada fenomena. Allah adalah Penolong umat-Nya sejak saat mereka masih tidak berdaya sebagai anak. Jadi, bagaimana mungkin Ia akan meninggalkan umat-Nya (10-12)? Di sinilah pemazmur mendapatkan kekuatannya kembali bahwa Allah akan menolongnya demi kesetiaan-Nya (21). Tugas kita adalah percaya dan bersandar kepada-Nya. Masalah utama yang sering kali kita hadapi adalah ketidaksabaran menantikan waktu Allah. Kita mungkin sudah sangat lama mendoakan satu pokok pergumulan, dan kita tidak mendapatkan jawabannya. Sebagaimana pemazmur, kita bisa mengatasi kegalauan pergumulan kalau kita berani bersandar kepada Allah. Renungkan karya Allah pada masa lalu dan berpeganglah kepada janji penyertaan-Nya. Doa: Ya Tuhan, tolong aku menyadari begitu banyak karya-Mu yang sudah Kau berikan dalam hidupku sehingga aku dapat makin berserah kepada-Mu. [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |