Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/08/02 |
|
Senin, 2 Agustus 2021 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
|
|
Firman Allah hari ini membicarakan perihal natur kasih. Kasih berasal dari Allah (7). Lebih dari itu, Allah adalah kasih (8). Semua tindakan Allah dilakukan di dalam kasih. Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal sebagai pendamaian atas dosa-dosa kita. Dengan demikian, kita juga harus saling mengasihi (8-11). Kehadiran Yesus di dunia telah membuat manusia dapat melihat dan mengenal Allah yang penuh kasih. Manusia, oleh karena dosa-dosanya menjalani hidup di luar kasih sehingga tidak mungkin mengenal Allah yang adalah kasih. Dosa telah menyimpangkan arah hidup manusia sehingga tidak lagi terarah kepada Allah, melainkan kepada keinginan daging dan keangkuhan hidup. Kasih manusia yang semestinya ditujukan kepada Allah, sesama, dan ciptaan lainnya menjadi salah arah karena dosa. Namun demikian, Allah memulihkan keadaan manusia dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal turun ke dalam dunia. Melalui Yesus Kristus, manusia yang sebelumnya tidak mengenal Allah menjadi mengenal Allah. Kasih yang salah arah telah dikembalikan kepada Allah melalui Yesus Kristus. Anugerah pengampunan membuat manusia kembali layak di hadapan Allah. Hal itu terjadi bukan karena upaya manusia, melainkan karena kasih Allah. Kita sebagai orang yang beroleh kasih Allah-yang berada dalam terang firman-Nya dan berasal dari-Nya-harus mampu menunjukkan perilaku saling mengasihi. Dengan saling mengasihi, kita mengikuti teladan Kristus. Oleh karena pertolongan Allah, kita dimampukan untuk menghadirkan kasih-Nya di tengah dunia. Melalui tuntunan-Nya, kita dimampukan untuk menyatakan kesempurnaan kasih Allah di dalam hidup kita. Kasih Allah menjadi sempurna di dalam diri kita ketika kita menerima dengan percaya bahwa Yesus Kristus mati bagi kita. Bahkan pada saat kita jauh dan melukai hati Allah, Dia berkenan mengampuni, menerima, dan memulihkan kita. Pertanyaannya adalah, "Adakah orang yang lebih berdosa dari kita, sehingga ia tidak layak menerima kesempurnaan kasih Allah di dalam hidupnya?" [JMH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |