Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/08/03 |
|
Jumat, 3 Agustus 2007
|
|
Judul: Memisahkan iman dengan perbuatan? Kesalahan terbesar yang orang Kristen bisa lakukan adalah memahami iman terpisah dari pengamalannya. Seharusnya pengamalan iman mengikuti kedalaman pemahaman orang tentang imannya. Akibat terburuk dari pemisahan iman dan pengamalannya adalah orang jadi pandai bersilat lidah tentang imannya. Kesalahan sebaliknya adalah apabila orang berupaya menjadi lebih baik melalui perbuatannya untuk tujuan kemanusiaan. Ini akan berdampak pada pemujaan manusia karena perbuatan baik. Memisahkan iman dan perbuatan bisa berdampak pada kesesatan. Firman ini menegur kenyataan adanya orang Kristen yang tidak peduli pada saudara seiman yang miskin atau kesusahan. Yakobus mengingatkan bahwa tanpa ungkapan kepedulian, iman itu mati dan tak berdaya. Orang yang memiliki iman demikian, sesungguhnya bukan orang yang menyelami makna keselamatan (14-17). Percuma mengklaim iman pada fakta kebenaran tentang Allah atau tentang Kristus dan karya penyelamatan-Nya, sebab Iblis pun memiliki pemahaman iman yang sama bahkan ia gentar kepada Allah (19)! Tanpa ketaatan dan tindakan serasi dengan iman, sesungguhnya iman itu kosong atau mati adanya (17, 20). Kehidupan iman yang dinamis akan tampak dalam sikap seseorang terhadap sesamanya. Kesejatian iman akan terlihat pada sikap seseorang terhadap lingkungannya. Pekakah ia pada kebutuhan sesama? Pedulikah ia untuk ambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat? Ringan tangankah ia pada masalah sosial sehingga mau terlibat, setidaknya dengan menaikkan doa pribadinya? Iman murni dalam Kristus akan menghasilkan perbuatan. Kebaikan yang murni digerakkan oleh iman. Tidak ada alasan untuk memisahkan keduanya. Iman bagai daya imajinasi yang menggerakkan penulisan buku yang tadinya kosong dengan beragam kisah yang menyenangkan hati Tuhan. Kelak Dia akan menilai apakah buku itu sudah ditulisi dengan indah dan bernilai sesuai dengan tujuan hidup pemiliknya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |