Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/08/03 |
|
Kamis, 3 Agustus 2017 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)
|
|
Di satu sisi, penderitaan bisa membuat manusia semakin kuat dalam menjaga dan mempertahankan imannya. Di sisi lain, tak sedikit manusia yang karena penderitaan meninggalkan imannya. Dalam hal ini, apa kualitas iman seseorang saat menghadapi ujian sungguh penting. Penulis Surat Ibrani menyebut Yesus sebagai pemimpin (arkhegos)keselamatan. Seorang arkhegosadalah seorang yang mengawali sesuatu supaya orang lain dapat ikut masuk ke dalamnya. Seorang arkhegos juga adalah seorang yang merintis jalan supaya diikuti oleh orang lain. Itulah yang dimaksud penulis Ibrani saat ia memakai istilah arkhegos pada Yesus. Pertanyaannya adalah bagaimana hal itu dapat terjadi pada Yesus? Memang sangat dimungkinkan karena Allah telah menjadikan Yesus sempurna melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Yesus adalah pribadi yang sepenuhnya telah melaksanakan tugas hidupnya dengan sempurna. Ia hidup sesuai dengan tugas dan tujuan Allah. Tiada satu pun rancangan Allah yang lalai dilakukan Yesus. Melalui penderitaan-Nya, Dia sepenuhnya mampu memenuhi tugas-Nya menjadi perintis keselamatan umat manusia. Lewat penderitaan-Nya, Yesus benar-benar menjadi sama dengan manusia. Melalui kehadiran Yesus, identitas kemanusiaan Allah yang berempati menjadi tampak jelas. Ia merasakan kesusahan dan penderiaan manusia. Ia telah mengalami pencobaan yang melampaui apa yang sanggup manusia tanggung. Bahkan Ia rela mati menggantikan posisi manusia untuk meminum cawan murka Allah yang bernyala-nyala. Tidak semua orang dapat memahami pergumulan, kesusahan, dan penderitaan hidup kita. Namun, Yesus sungguh-sungguh memahaminya dan Ia mengerti kondisi kita. Dia sanggup memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita. Karena itu, datanglah kepada Yesus dan bersandarlah kepada-Nya. Ia bukan hanya menghibur dan menguatkan kita, tetapi juga menjadikan hidup kita menjadi bejana yang mulia bagi-Nya. [AY]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |