Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/04 |
|
Selasa, 4 Agustus 2009
|
|
Judul: Pekerjaan Roh yang mempersatukan Petrus dianggap telah menyalahi aturan tersebut, ketika ia pergi, hidup, dan tinggal, serta melakukan pelayanan di antara kelompok tak bersunat (ayat 2). Sebagian jemaat Yahudi, yang adalah kelompok bersunat mempersalahkan Petrus atas perbuatannya itu karena telah melanggar aturan sosial di kalangan jemaat perdana. Petrus yang ingin mempertanggungjawabkan pelayanannya kepada mereka menyatakan bahwa pelayanan itu terjadi bukan karena keinginannya, melainkan terjadi karena pekerjaan Roh Kudus (ayat 5-7). Penceritaan ulang Petrus tentang apa yang terjadi menegaskan peran Roh Kudus dalam mengubah pandangan yang sudah terkotak-kotak dan kaku tersebut (ayat 8-10). Juga mengubah hati mereka yang terbelenggu tradisi menjadi hati yang hangat dan penuh kasih melihat petobat-petobat baru, tak peduli apa latar belakang mereka (ayat 18). Petrus tak sendirian karena ada rekan-rekan bersunat yang menjadi saksi pekerjaan Roh Kudus yang membaptis orang-orang tidak bersunat itu (ayat 12). Pekerjaan memulihkan relasi antar manusia adalah pekerjaan yang tidak mudah, kalau tidak dapat dikatakan mustahil. Namun kitab Kisah Para Rasul, mengajar kita bahwa pemulihan itu adalah pekerjaan Roh Kudus di dalam gereja dan dunia ini. Pekerjaan itu dimulai dengan pemulihan relasi manusia dengan Tuhan lewat pertobatan dan lahir baru. Kemudian dilanjutkan dengan penerimaan ke dalam lingkup persaudaraan seiman di dalam gereja. Tugas gereja dan tugas kita adalah menerima tanpa membeda-bedakan. Ingat kita pun diterima Tuhan apa adanya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |