Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/08/04 |
|
Minggu, 4 Agustus 2013
|
|
Judul: Hadapi fitnah dengan kasih! Pemazmur mengajukan permohonan kepada Tuhan agar Tuhan membela dirinya yang sedang difitnah. Ngeri sekali melihat bahwa pelaku fitnah adalah orang-orang yang dilayani dan dikasihi pemazmur (4-5). Ibarat air susu dibalas air tuba. Lebih mengerikan lagi tujuan mereka memfitnah sangat jahat, yaitu untuk menghancurkan hidup si pemazmur habis-habisan (6-14). Itu sebabnya pemazmur memohon agar segala kutukan para pemfitnah dibalikkan kepada mereka (15-20).Pemazmur berharap keadilan Allah ditegakkan. Allah yang adil akan membalaskan kepada orang jahat sepadan dengan kejahatannya. Sebaliknya, pemazmur memohon agar Tuhan memulihkan keadaannya yang sudah 'hancur' di mata orang (21-25). Saat Tuhan memulihkan dirinya, para pemfitnah akan tahu bahwa anak-anak Tuhan tidak dapat dipermainkan. Tuhan pasti membela dan mereka yang jahat justru akan dipermalukan. Fitnah adalah cara dunia menghancurkan karakter dan hidup seseorang. Namun cara surga adalah kasih dan pengampunan. Kalau pemazmur mengharapkan keadilan Allah ditegakkan dengan menimpakan perbuatan jahat seseorang kembali ke atas kepalanya sendiri, maka kita bisa bersikap berbeda. Kita percaya keadilan Allah pasti ditegakkan. Namun, kita meyakini justru keadilan Allah untuk semua orang berdosa sudah ditegakkan melalui kematian Kristus. Dia sudah menanggung hukuman setimpal dosa-dosa manusia. Maka marilah kita mendoakan para pemfitnah agar kasih Allah menundukkan mereka kepada Kristus. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |