Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/08/04 |
|
Selasa, 4 Agustus 2020 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)
|
|
Untuk menjaga kondisi keuangan, kita dianjurkan mempunyai tabungan. Simpanan berupa tabungan menjadi perlu sebagai antisipasi karena kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di kemudian hari. Dengan adanya tabungan, setidaknya hal itu bisa memberi kita sedikit ketenangan dalam menatap masa depan. Kebutuhan dan tantangan hidup kita bukan hanya berkaitan dengan uang, tetapi juga perihal relasi dengan sesama. Sebagai makhluk sosial, kita butuh dicintai dan mencintai. Inilah keinginan Tuhan, agar kita saling mengasihi dan mengutamakan, bukan sebaliknya (saling membenci dan menjatuhkan). Tantangan dalam hal membangun relasi jauh lebih besar dibandingkan persoalan uang. Oleh karena itu, hidup bersama dalam keharmonisan perlu "tabungan" yang ditaruh dalam hati. Tabungan itu adalah kerendahan hati Yesus dan ketaatan-Nya dalam mewujudkan kehendak Bapa. Inilah fondasi dari relasi yang kita bangun dengan sesama. Ini akan menjadi modal utama ketika kita menghadapi kesulitan dalam menjalin relasi, yaitu sikap yang tidak meninggikan diri sendiri, melainkan rela berkorban bagi orang lain. Mari periksa kualitas relasi kita dengan sesama. Apakah kualitasnya ditentukan oleh hal-hal yang menguntungkan dan memuaskan diri kita saja? Kalau sedang kecewa dalam relasi, kita perlu menggunakan "tabungan" yang tepat, yaitu kasih Yesus. Mari kita buang segala kemarahan dan kebencian yang tersimpan di hati. Buanglah segala kesalahan orang lain dari dalam hati, karena itu bukan tabungan yang baik, malah merugikan. Jika hati dikendalikan oleh kasih Kristus, kita akan membangun sukacita yang sempurna. Dengan begitu, kita akan menikmati relasi yang baik dengan sesama. Biarlah hati kita dipenuhi dengan cinta kasih Tuhan sehingga kita semua hidup dalam kesatuan di bawah Tuhan Yesus Kristus. Kita mesti bersyukur karena Allah sudah melimpahi dengan berkat dan rahmat surgawi. Meski masih di dunia, kita sudah menikmati hidup surgawi. Kita harus terus berbuat baik dan berbudi pekerti luhur sebagai ungkapan syukur kepada Allah. [DSY]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |