Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/08/05 |
|
Sabtu, 5 Agustus 2006
|
|
Judul: Jangan sombong Dari pergumulan Paulus yang berat tentang saudara-saudara sebangsanya, lahirlah pemahaman teologis indah tentang rencana keselamatan Allah untuk dunia. Ini sejajar dengan janji Allah kepada Abraham, yang merangkul seisi dunia. Paulus melihat misinya kepada bangsa-bangsa kafir bisa berdampak positif bagi bangsa Israel. Bangkitnya kecemburuan dalam diri Israel telah menyiapkan mereka akhirnya menyambut Yesus sebagai Tuhan dan Mesias (13-14). Baik akar dari panggilan Israel maupun panggilan Injil untuk orang-orang Kristen asal kafir adalah pilihan dan anugerah Allah untuk para bapak leluhur Israel. Abraham adalah bapak leluhur Israel, juga bapak semua orang beriman dalam Yesus Kristus. Prinsip pilihan dan anugerah kini berlaku terus bagi penyelamatan yang akan terjadi kelak pada Israel (16-17). Metafora tentang cabang yang patah kemudian dicangkokkan kembali, yaitu bangsa Israel, dan tunas liar yang dicangkokkan pada cabang yang telah dipatahkan itu, yakni bangsa nonIsrael, menunjukkan kemurahan Tuhan kepada semua bangsa (16-20). Bangsa-bangsa itu mendapat kesempatan untuk terus hidup dalam pohon anugerah-Nya. Oleh karena itu, Paulus berkata tidak ada alasan untuk bermegah baik bagi bangsa Israel maupun bagi bangsa nonIsrael (21-24). Yang patut menerima pujian hanyalah Tuhan yang memberi kesempatan dan anugerah untuk bangsa-bangsa, yang seharusnya mati dan binasa, namun sekarang beroleh hidup yang baru dalam Dia. Jika sekarang kita yang tadinya kafir boleh menjadi umat Allah, tentu kita justru harus bersyukur dan bukan takabur. Ingat bahwa kita tadinya tidak ambil bagian dalam perjanjian Israel. Kita tadinya bukan umat, tetapi kini beroleh semua warisan ajaib itu. Terpujilah Tuhan. Kiranya Ia mengaruniakan kita semangat PI dan doa bagi orang lain. Renungkan: Kita adalah tunas liar yang dicangkokkan pada pohon anugerah-Nya. Apa yang kita terima adalah anugerah.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |