Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/05 |
|
Rabu, 5 Agustus 2009
|
|
Judul: Gereja sebagai pusat misi Potensi konflik di dalam gereja Yerusalem telah reda. Para jemaat Yahudi dapat menerima bahwa Injil Yesus Kristus juga diperuntukkan bagi orang-orang nonYahudi (ayat 18). Maka kemudian muncul pusat-pusat kekristenan (gereja) di wilayah-wilayah di luar Palestina, seperti di Fenisia, Siprus, dan Antiokhia. Memang saat itu gereja-gereja tersebut berdiri sebagai sarana misi terbatas kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di situ. Namun dimulai dari Antiokhia, dengan segera gerakan pengabaran Injil menjadi lebih terbuka kepada bangsa-bangsa lain (ayat 20-21). Sejumlah orang Yunani pun menjadi murid Tuhan. Dengan restu dari gereja di Yerusalem dan melalui Barnabas yang mereka utus ke Antiokhia, gereja di Antiokhia lebih diperlengkapi untuk misi tersebut. Barnabas merekrut Saulus, dan keduanya mengajar jemaat di Antiokhia. Catatan menarik dibuat Lukas bahwa di Antiokhialah pertama kali jemaat itu disebut Kristen (= pengikut Kristus, 26). Mungkin maksudnya, ketika gereja mulai bermisi, disitulah terlihat ciri Kristen sesungguhnya! Gereja yang bermisi tidak berarti menutup diri dari kepedulian lainnya. Ketika ada kebutuhan sosial mencuat, seperti bencana kelaparan yang menimpa gereja-gereja induk di Yudea, gereja di Antiokhia tanggap dengan mengumpulkan bantuan untuk meringankan penderitaan mereka. Panggilan misi adalah panggilan utama gereja. Tugas misi hanya mungkin diemban oleh mereka yang sudah mengalami anugerah keselamatan. Tugas misi tidak eksklusif hanya untuk memenangkan jiwa dari belenggu dosa, tetapi juga untuk memelihara kehidupan manusia secara holistik. Apakah gereja Anda adalah gereja Kristen sesungguhnya? Misi kepada siapa yang menjadi fokus pelayanan gereja Anda?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |