Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/08/05 |
|
Kamis, 5 Agustus 2021 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
|
|
Memiliki hidup kekal dan menjadi anak-anak Allah tidak berarti terlepas dari realitas dunia. Sebaliknya, realitas hidup kekal itu harus dinyatakan dalam hidup sehari-hari. Di tengah realitas bahwa seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat (19), orang percaya perlu menghidupi iman, kasih, dan ketaatan. Wujudnya adalah dengan mengenal Yang Benar di dalam Yesus Kristus (20). Selain itu, ada dosa yang mendatangkan maut dan ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Atas hal itu, orang-orang percaya diingatkan supaya waspada terhadap segala berhala (21). Dengan iman kita meyakini bahwa Allah mendengar doa orang-orang yang berkenan kepada-Nya. Ketika seseorang berbuat dosa, kita harus mendoakannya supaya Allah memberikan hidup kepadanya. Itulah wujud nyata iman, yaitu memohon hidup bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain yang berdosa. Doa yang demikian itu mencerminkan kasih Allah sebab kasih selalu memberi kehidupan bagi orang lain (bdk. 3:11-18). Selain itu, ada pula ketaatan yang juga sangat penting untuk dipraktikkan untuk melawan kuasa si jahat. Sebagaimana kita imani bersama, setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa dan si jahat tidak dapat berbuat apa-apa terhadapnya. Si jahat terus-menerus mencari celah, membujuk orang percaya dengan berhala untuk mengganti posisi Allah. Ketaatan orang-orang percaya diperhadapkan pada pencobaan. Reaksi terhadap pencobaan itu adalah dengan selalu berpegang pada Yesus, Allah yang benar dan hidup yang kekal. Itulah realitas yang kita hadapi. Kita hidup menuju Allah di tengah dunia yang menarik kita menuju kepada si jahat. Kita hidup dalam ketegangan ini sampai Yesus datang kedua kali. Pada saat itu, kehidupan kekal serta relasi penuh kasih dengan Allah dan umat-Nya kita alami secara sempurna. Dengan demikian, realitas kekekalan telah dibawa masuk ke masa kini oleh Yesus Kristus. Realitas itu dapat dialami oleh orang-orang percaya pada masa kini. Kasih, iman, dan ketaatan mewujudkan realitas kekekalan pada masa kini. [JMH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |