Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/06 |
|
Kamis, 6 Agustus 2009
|
|
Judul: Pekerjaan Tuhan tidak terbelenggu Bagaimana menghayati pekerjaan Roh Kudus lewat pe-ristiwa yang tragis, tetapi sekaligus berjaya? Tragis karena ada martir kedua. Kali ini seorang rasul, yaitu Yakobus, saudara Yohanes yang Tuhan izinkan dibunuh oleh karena Injil. Berjaya karena iman Kristen, tidak jadi mundur atau putus asa. Pertama, Roh Kudus bekerja dan menyatakan kuasa-Nya melalui doa-doa umat Tuhan yang dipanjatkan tak putus (ayat 5, 12). Nyata sekali, saat Petrus mendapatkan pembebasannya secara spektakuler, doa-doa umat sedang dipanjatkan. Memang, baik Petrus (ayat 11) maupun jemaat yang berdoa (ayat 13-16) tidak dengan segera menyadari karya Roh Kudus itu. Kedua, Roh Kudus berkarya dengan membuat kacau rencana musuh. Bagi Herodes, tindakan membunuh Petrus akan menambah pesona dirinya yang telah dianggap simpati kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem (ayat 3-4). Maka kegagalan untuk menghadapkan Petrus di tengah orang Yahudi merupakan pukulan buat popularitasnya. Tidak heran kalau Herodes mengamuk dan membunuh anak buahnya (ayat 19). Orang-orang Yahudi mengharapkan lewat habisnya para pemimpin Kristen, punahlah juga gerakan kekristenan yang bagi mereka merupakan duri di dalam daging. Oleh pekerjaan Roh Kudus tersebut, "segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi" (ayat 11) itu tidak tercapai. Tuhan dapat memakai penderitaan untuk mencapai maksud-Nya. Umat Tuhan harus yakin, bahwa tidak ada yang dapat membelenggu pekerjaan-Nya. Ia bisa memakai penderitaan untuk menguatkan umat bertekun sehati dalam doa. Ia bisa mengubah penderitaan menjadi kemenangan. Sebaliknya musuh-musuh umat Tuhan akan gigit jari karena kekristenan bukan semakin pudar malah semakin bernyala menyaksikan Kristus yang tak terkalahkan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |