Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/08/06 |
|
Selasa, 6 Agustus 2013
|
|
Judul: Allah bertakhta di atas kerubim Di atas tabut perjanjian diletakkan tutup pendamaian yang juga terbuat dari emas murni dengan dua kerub dari emas pada kedua ujung tutup pendamaian. Kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas, menudungi tutup pendamaian dan kedua kerub saling berhadapan dengan kepala menunduk menghadap tutup pendamaian. Apakah tabut perjanjian? Tabut perjanjian adalah tumpuan kaki Allah. Daud berkata, "Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian Tuhan, yaitu (LAI memakai kata "dan", tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai "yaitu") untuk tumpuan kaki Allah kita." (1Taw. 28:2) Pernyataan Daud menunjukkan bahwa tabut perjanjian adalah tumpuan kaki Allah. Lalu apa yang dilakukan oleh dua kerub diatasnya? Kedua kerub menopang takhta Allah yang tidak kelihatan. Ini sejalan dengan ayat yang melihat bahwa "Allah bertakhta di atas kerubim: "Ya Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar." (Mzm. 80:2); "Kemudian bersiaplah Daud . . . , untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama Tuhan semesta alam yang bertakhta di atas kerubim" (2Sam. 6:2). Kerubim adalah kerub dalam bentuk jamak. Dengan demikian Allah berkenan bertakhta di bait-Nya dan diam beserta umat-Nya melalui tabut perjanjian itu. Salah satu keunikan Allah kita dibandingkan dengan allah-allah lain adalah bahwa Ia mau berdiam menyertai umat-Nya. Puncaknya dapat kita lihat dari Allah Putera yang berinkarnasi menjadi manusia. Ia adalah Imanuel, Allah yang beserta kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |