Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/08/06

Selasa, 6 Agustus 2024 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)

Kejadian 50:22-26
Akhir yang Membahagiakan

Hal apakah yang paling membahagiakan orang? Ada yang bahagia bila tinggal bersama keluarganya yang saling mengasihi dan setia, ada pula yang bahagia karena memiliki orang tua yang diberi umur panjang dan dikaruniai banyak anak cucu. Kebahagiaan seperti ini lebih besar daripada uang atau harta yang banyak.

Yusuf mengalami hal serupa: ia tinggal di Mesir bersama dengan keluarganya, mendapat kesempatan untuk melihat anak cucu Efraim sampai keturunan ketiga, juga anak Makhir dan anak Manasye, serta dikaruniai umur panjang (22-23). Namun, itu bukan kebahagiaannya karena ia tahu, kematiannya tak lama lagi (24a).

Apa akhir yang membuat Yusuf bahagia? Walau ia hidup lama bersama sanak saudaranya hingga ia melihat anak, cucu, dan cicitnya, semua pasti berakhir bila kematian menjadi bagiannya. Namun, satu hal yang pasti dan tidak berubah sekalipun ia mati adalah "Allah pasti akan memperhatikan kamu [saudara-saudaranya] dan membawa kamu keluar dari negeri ini [Mesir], ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub" (24b).

Itu sebabnya Yusuf meminta saudara-saudaranya untuk bersumpah kepadanya bahwa mereka akan membawa tulang-belulangnya kelak saat mereka keluar dari Mesir (25). Yusuf mati saat ia berumur 110 tahun, mayatnya dirempah-rempahi dan ditaruh di dalam peti mati di Mesir, tetapi tidak dikuburkan di sana sesuai sumpah mereka.

Ada satu pelajaran berharga dari kehidupan Yusuf yang dapat dijadikan teladan, yakni akhir yang membahagiakan bukan harta melimpah ataupun umur panjang, melainkan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan yang tak akan berubah. Manusia pada akhirnya akan mengalami kematian, tetapi janji Tuhan akan selalu abadi.

Apa akhir yang membahagiakan kita? Andaikan kebahagiaan kita masih terletak pada materi, diri sendiri, atau keluarga, maka saat ini kita diingatkan untuk menghidupkan dalam diri kita dan keluarga kita, terutama anak-anak kita, suatu pelajaran kehidupan tentang janji Tuhan yang tidak akan pernah berubah, dahulu, kini, dan selamanya. [EMR]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org