Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/07 |
|
Jumat, 7 Agustus 2009
|
|
Judul: Akhir tragis musuh Tuhan Namun catatan Lukas mengenai kematian Herodes yang mengerikan diberi penekanan khusus bahwa tangan Tuhanlah yang berperan di baliknya (ayat 23). Herodes ditampar malaikat Tuhan dan mati dimakan cacing-cacing karena tidak menaruh hormat kepada Allah. Ia adalah raja yang bengis dan kejam. Lihat kembali apa yang dia lakukan terhadap Yakobus, saudara Yohanes (ayat 2), rencananya terhadap Petrus (ayat 3-4) dan perlakuannya terhadap anak buahnya sendiri (ayat 19). Herodes adalah seorang yang gila hormat dan kuasa. Tindakan kejam dan tangan besinya, semata-mata untuk menyenangkan hati orang-orang Yahudi agar menerima dia sebagai raja mereka. Ia membiarkan diri disanjung-sanjung oleh orang-orang Tirus dan Sidon. Mereka bergantung pada kemurahan Herodes untuk bahan makanan (ayat 20), karena itu mereka menjilat Herodes secara berlebihan. Sikap pongah Herodes inilah yang menyebabkan ia menerima segala sanjungan yang mengilahkan dirinya: "Ini suara allah, bukan suara manusia!" Dengan demikian ia merampas kemuliaan Allah, dengan membiarkan dirinya disembah seperti Allah. Yang utama bukan bagaimana cara berakhirnya hidup seseorang, melainkan bagaimana ia mengisinya. Isilah hidup ini dengan cara yang memuliakan Tuhan dan yang memberkati orang lain. Maka di mata Tuhan hidup Anda sukses. Sebaliknya bila hidup berpusat pada diri sendiri, semata untuk hormat dan kenikmatan diri, berarti hidup Anda tidak memuliakan Tuhan bahkan jangan-jangan Anda sedang memegahkan diri melampaui kemuliaan Tuhan. Jangan sampai malaikat Tuhan menampar Anda!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |