Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/08/09 |
|
Selasa, 9 Agustus 2016 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)
|
|
Kasih seorang yang begitu besar terhadap orang lain, ketika dikhianati dapat berubah menjadi kemarahan yang mengerikan, tidak terbendung oleh apa pun. Israel begitu terbuai dengan bangsa-bangsa lain yang dia andalkan sebagai pengganti TUHAN. Dalam kecemburuan-Nya, TUHAN membiarkan bangsa-bangsa yang selama ini menjadi andalan menghancurkan Israel. TUHAN mengumpulkan mereka untuk melawan dan menghakimi Israel. Ia menyerahkan Israel ke tangan bangsa-bangsa itu. TUHAN memakai bangsa-bangsa yang jahat untuk merendahkan dan menghukum Israel, tetapi akhirnya mereka dihukum juga oleh TUHAN (Yes. 10:5, 12; Za. 1:14-15). Israel akan diruntuhkan dan dirampas habis-habisan (35-39). Israel akan dilempari dengan batu, dipancung dengan pedang, rumah-rumahnya dibakar sehingga mereka berhenti bergantung kepada bangsa-bangsa lain (40-41). Israel yang tidak mengingat masa mudanya membuat TUHAN murka. TUHAN cemburu dan sakit hati terhadap umat-Nya (42-43). Israel disebut sebagai keturunan Amori dan Het karena melakukan kekejian yang sama dengan mereka (44-45). Kejahatan Israel lebih berat dari Samaria dan Sodom, sehingga mereka terlihat lebih benar dari Israel (46-52). TUHAN sangat kecewa akan kejahatan Israel. TUHAN digambarkan "marah hingga gemetar". Kejahatan Israel sudah melampaui batas kesabaran-Nya. Israel terus menyakiti Dia yang telah mengambil mereka dari ketidaklayakan, memberikan mereka segala kelimpahan dan kemasyhuran. Kecemburuan TUHAN digambarkan seperti seorang suami yang cemburu memandang percabulan istrinya. Hukuman yang diberikan kepada mereka sungguh layak. Bukan untuk menghabisi mereka, tetapi untuk membuat mereka kembali sadar dan mengingat ikatan perjanjian mereka dengan-Nya. Jangan pernah sakiti TUHAN! Sebab, TUHAN akan membalas setiap tindakan umat yang sengaja menyakiti-Nya! [JH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |