Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/08/09 |
|
Senin, 9 Agustus 2021 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)
|
|
Gereja bisa diwarnai dengan persaingan pribadi-pribadi yang melayani. Firman Allah hari ini bercerita tentang Diotrefes, seorang yang ingin menjadi terkemuka (9). Ia memfitnah dengan kata-kata kasar dan menghalangi pelayanan misi dari penatua (10-11). Perjalanan misi sangatlah berbahaya dilakukan pada masa dunia kuno, sehingga dukungan saudara seiman yang bersedia menyediakan tumpangan adalah vital bagi kelangsungan misi. Bisa jadi telah timbul persaingan yang tak sehat. Hal itu tampak dari sikap Diotrefes yang tidak bersedia memberikan tumpangan. Ia bahkan menghasut dan mengucilkan orang-orang yang mendukung pelayanan penatua. Memang tidak jelas mengapa terjadi konflik dengan Diotrefes. Jika memang ada masalah teologis, maka penatua akan mengkritisi atau memperingatkan soal ajaran Diotrefes. Penatua juga tidak menjawab tuduhan apa pun dari Diotrefes. Mungkinkah masalahnya adalah soal ladang pelayanan dan otoritas? Diotrefes tampaknya adalah petinggi jemaat yang berpengaruh. Ia adalah orang yang cukup berada dan mampu memberikan tumpangan bagi kunjungan misi dari penatua. Namun sayang sekali, Diotrefes malah mengucilkan jemaat yang mendukung pelayanan penatua. Gereja modern pun tidak lepas dari persaingan para petinggi jemaat. Kadang terjadi konflik yang memalukan dan melibatkan tindakan jahat. Kita pun diingatkan perlunya mewaspadai motivasi menjadi yang terutama dan terkemuka. Hal yang sering tak disadari adalah sikap bermusuhan dengan pihak yang dianggap berbeda. Bisa saja ada kecurigaan terhadap meningkatnya popularitas pada kelompok tertentu. Mungkinkah Diotrefes bersikap demikian? Mungkinkah konflik yang terjadi dalam gereja masa kini juga menunjukkan pola yang sama seperti Diotrefes? Pelayanan gereja tak bisa lepas dari persaingan dan motivasi yang buruk. Namun, kita selalu bisa memilih sikap. Apakah menjadi sosok yang membantu komunitas untuk lebih mencintai Allah dan sesama, atau justru sengaja memperkeruh suasana? [IHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |