Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/08/10 |
|
Senin, 10 Agustus 2020 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
|
|
Ada orang-orang di luar sana yang berlimpah harta, namun memiliki hati dermawan. Salah satu orang itu adalah Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway. Buffett sendiri terkenal dengan cara hidup yang sederhana. Pada tahun 2010, ia berinisiatif mendirikan The Giving Pledge dan mengajak para miliarder untuk menyumbangkan kekayaan mereka. Pada tahun 2018, Warren Buffett menyumbangkan hartanya sebesar USD 46, 6 miliar (lebih dari Rp 650 triliun). Memberi dari kelimpahan memang tampak mudah dilakukan, seperti yang dilakukan oleh jemaat di Filipi kepada Paulus. Sewaktu Paulus melakukan pelayanan dari Makedonia, mereka adalah satu-satunya jemaat yang membantu Paulus dalam hal materi untuk mendukung pelayanannya (15). Mereka memang tergolong jemaat yang mampu secara materi. Ini tampak dari kota Filipi sendiri yang merupakan pusat koloni Romawi. Di sana terdapat teater, tempat pemandian, lapangan umum, dan patung dewa-dewi Romawi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat maupun jemaat Filipi hidup dalam kondisi yang baik. Paulus menasihati bahwa yang terpenting dari sebuah pemberian adalah buahnya. Kebaikan hati jemaat Filipi akan membuahkan kelimpahan rohani. Pemberian itu telah menjadi persembahan yang harum dan berkenan di hadapan Allah (17-18). Sesungguhnya memberi dari kelebihan tidak hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu. Setiap kita dianugerahi Allah kelebihan masing-masing. Mungkin bukan dalam bentuk materi, namun telinga untuk mendengar, waktu, tenaga, dan lain-lain. Hal ini bisa menjadi suatu kelebihan untuk menolong orang lain. Perlu kita ingat bahwa hal paling penting dalam memberi bukan objek pemberian, melainkan kekayaan dan kemuliaan dalam Kristus Yesus. Mari kita berterima kasih untuk banyak kelebihan yang kita terima dari Allah. Biarlah pemberian kita menyatakan kemuliaan dan kasih Yesus Kristus. Kita dipanggil untuk bersyukur, sebab Allah telah menyelamatkan kita. Kita mesti sadar bahwa Allah lebih dahulu setia mengasihi umat-Nya. [FYM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |