Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/08/11 |
|
Senin 11 Agustus 2008
|
|
Judul: Biduan rumah Tuhan Rupanya penetapan biduan atau orang yang memimpin pujian di rumah Tuhan mulai digarap dengan serius pada masa Raja Daud (ayat 31-32). Dengan adanya orang-orang yang mengelola lagu-lagu sesuai dengan jenis ibadahnya, tentu suasana ibadah bisa lebih terarah. Tokoh-tokoh biduan yang dicatat ternyata adalah tokoh-tokoh yang gubahan pujiannya tercantum dalam kitab Mazmur. Heman (ayat 33-38) menggubah Mazmur 88. Asaf (ayat 39-42) menggubah Mazmur 50, 73-83. Etan (ayat 44-47) menggubah Mazmur 89. Perikop kita ini kemudian membicarakan keturunan Harun dan tugas-tugas mereka (ayat 48-52). Sebagai imam besar, merekalah yang memiliki kewajiban mewakili umat Allah untuk mempersembahkan kurban-kurban bakaran dan kurban ukupan serta ritual yang secara khusus diselenggarakan di ruangan maha kudus bait Allah. Dengan pembagian tugas yang rinci dan terpadu, segala kegiatan pelayanan di rumah Tuhan dapat diselenggarakan dengan baik dan khidmat. Fungsi para biduan mempersiapkan hati umat untuk masuk dalam suasana ibadah yang khusuk, sehingga hati mereka diarahkan pada Tuhan. Sedangkan para imam melakukan ritual yang merupakan inti ibadah. Jenis-jenis kurban yang dipersembahkan mewakili tiga fungsi ibadah: persekutuan, penyembahan, serta pengampunan dosa. Tidak ada ibadah kristiani yang tidak diiringi dengan nyanyian pujian dan penyembahan. Hanya persembahan kurban-kurban tidak lagi dilakukan karena sudah digenapi oleh persembahan Kristus di salib. Bagian itu digantikan dengan pemberitaan firman yang merenungkan kembali segala kebaikan Allah dalam hidup umat.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |