Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/08/11 |
|
Sabtu, 11 Agustus 2018 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)
|
|
Saat masih kecil, hal yang paling menakutkan dan tidak mengenakkan saya adalah ketika jatuh sakit. Saat itu saya kehilangan semangat dan kebebasan karena harus terus-menerus berbaring di tempat tidur. Dalam Mazmur ini kita tahu bahwa Daud pernah mengalami penyakit berat yang hampir merenggut nyawanya. Tetapi di saat yang sama, Mazmur ini juga mengungkapkan rasa syukur Daud karena TUHAN telah menyembuhkannya. Itu sebabnya Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberikan judul untuk Mazmur ini "Nyanyian syukur karena selamat dari bahaya." Fokus Daud tidak lagi ditujukan kepada penyakitnya, tetapi kepada TUHAN. Hal itu ia ungkapkan dengan mengatakan, "Engkau telah menarik aku ke atas" (2), "Engkau telah menyembuhkan aku" (3), "Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku" (4). Daud sadar betul siapa yang telah menyembuhkannya. Karena itu, ia membangun komitmen dalam dirinya untuk memuji TUHAN dan juga mengajak umat-Nya untuk menaikkan nyanyian pujian bagi TUHAN (4). Seorang raja yang paling berkuasa tidak berdaya tatkala penyakit datang menyerangnya. Namun, TUHAN telah menjadi penolong yang menyembuhkan. Penyakit memang bisa datang kapan saja dan tidak pilih kasih. Setiap orang bisa dibuatnya tidak berdaya. Yang kuat menjadi lemah seketika, yang kaya menjadi miskin dalam sekejap, dan lainnya. Dalam keadaan demikian ke manakah kita mencari pertolongan? Melalui pengalaman hidupnya, Daud meyakinkan kita bahwa satu-satunya penolong hanyalah Tuhan. Allah bukan hanya memberikan kesembuhan, tetapi juga mengobarkan kembali semangat yang telah padam dan memberikan harapan baru. Daud berkata, "Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita...." Doa: Tuhan, aku yakin bahwa Engkau sanggup menyembuhkanku. Lakukanlah jika itu untuk kemuliaan nama-Mu. [IVT] Baca Gali Alkitab 6 Setujukah Anda bahwa untuk tetap tegar dan kukuh dalam menghadapi problema dan kemelut kehidupan di negara kita yang makin lama makin sulit bukanlah hal yang gampang? Tantangan demi tantangan terus melanda, baik secara nyata maupun terselubung. Jika orang percaya tidak mawas diri, maka kita akan tergilas dengan mudah. Karena itu, kita perlu membekali diri agar mampu menghadapi setiap problema dan akhirnya keluar sebagai pemenang. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |