Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/08/12 |
|
Senin, 12 Agustus 2019 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)
|
|
Sering kali, dalam hidup berdampingan dengan sesama, kritikan yang bertubi-tubi membuat kita marah dan kecewa. Kritik sangat menguras energi, bahkan berpotensi menghancurkan relasi apa pun. Bagaimana kita menghadapinya? Saul yang telah dipilih Allah dan diurapi oleh Samuel menjadi raja Israel ternyata ketakutan ketika hendak dinobatkan sebagai raja di hadapan para tokoh dan seluruh umat Israel. Dia bersembunyi di antara barang-barang (22). Ia tidak percaya diri. Apalagi ia berasal dari suku terkecil di Israel, yaitu suku Benyamin (21). Namun, atas petunjuk Allah, ia ditemukan dan kemudian dinobatkan sebagai raja. Terhadap penobatan tersebut, ada orang yang bersorak gembira (24) dan rela mengabdi (26). Ada juga orang-orang yang tidak menyukainya dan menghina Saul (27). Tetapi, Saul pura-pura tuli terhadap orang-orang yang tidak senang tersebut (27). Saul tidak mau mendengarkan hinaan mereka. Karena ia hendak fokus pada panggilan Allah! "Pura-pura tuli" di sini mempunyai arti bahwa Saul membiarkan perkataan orang-orang yang tidak menyukainya itu berlalu. Ia tidak mau menyimpan perkataan-perkataan negatif itu. Dengan demikian, energinya tidak terserap habis hanya untuk memikirkan hinaan dan hal yang menyakitkan. Pikirannya diarahkan pada hal-hal yang positif. Menutup telinga bagi ketidakbenaran dan fokus kepada kebenaran. Marilah kita belajar yang baik dari Saul. Marilah kita berani memikul tanggung jawab yang diberikan kepada kita, karena sesungguhnya semua itu atas perkenanan Allah. Marilah kita berani menghadapi realitas. Meski ada yang tidak suka kepada kita, belajar dan berusahalah "pura-pura tuli" terhadap segala perkataan yang tidak baik. Fokuslah kepada yang baik, yang menumbuhkan, dan membangun diri maupun orang lain. Dengan demikian, semangat kita tidak menjadi kendor dan kita tetap bisa melakukan yang terbaik. Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk bisa memfokuskan diri kepada yang baik dan membangun. [MH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |