Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/08/13 |
|
Minggu, 13 Agustus 2006
|
|
Judul: "Berhenti" untuk maju Ucapan "makan tidak makan, yang penting kumpul" entah dimaksudkan positif atau negatif tentang salah satu suku kita di Indonesia. Bila negatif, mungkin tepat sekali melukiskan juga keadaan Israel dalam perikop ini. Mereka semua berjumlah dua belas suku. Penaklukan tanah perjanjian sudah dimulai sejak Yos. ps. 3, bahkan pembagian tanah sudah dilakukan di Yos. ps. 13. Akan tetapi, masih juga ada tujuh suku yang belum mendapatkan tanah warisan mereka. Rupanya kumpul-kumpul mereka bukan untuk hal yang benar, yaitu bersekutu dan saling menguatkan, tapi untuk ajang kemalasan. Ada suku-suku yang rupanya lebih suka "membonceng" pada suku lain daripada berjuang untuk mendapatkan hak mereka sendiri. Itu sebabnya Yosua marah (3) dan memerintahkan mereka membuat penelitian ke semua wilayah untuk mereka taklukkan (4-6). Kemarahan Yosua yang menolak mereka kumpul-kumpul untuk bermalas-malasan itu dinyatakan di Silo. Silo adalah tempat kumpul rohani dan nasional. Kumpul entah yang bersifat rohani maupun sosial bukan untuk memupuk berbagai sikap dan perbuatan salah. Orang bisa bertamengkan "persekutuan" padahal intinya adalah persekongkolan, kemalasan, gosip, boikot, dlsb. Umat Tuhan berkumpul, berjumpa Tuhan untuk sama-sama meninggikan Allah dan rencana-Nya atas semua. Umat Tuhan kumpul untuk menyatukan tekad menyambut rencana Allah, dan pergi dengan iman bergerak sehati mengayunkan langkah juang serasi gerakan Allah sendiri. Memang ada tempat untuk membagikan kegalauan hati, saling menguatkan, dll. tatkala kita bertemu dalam persekutuan. Namun tujuan bersekutu adalah untuk pergi mengerjakan kehendak Allah. Dikuatkan untuk menguatkan, disegarkan untuk menyegarkan, diberi visi baru untuk mewujudnyatakan visi itu. Renungkan: Jangan jadikan gereja tempat orang bermalasan dan bergosip. Jadikan gereja markas tempat para prajurit Kristus memperlengkapi diri dengan visi dan kekuatan baru!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |