Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/13 |
|
Kamis, 13 Agustus 2009
|
|
Judul: Hukuman Setimpal Pada bagian perikop yang terdahulu (ayat 11-21) telah dipa-parkan dosa Yehuda yang meniru dosa Samaria, bahkan dengan lebih dahsyat lagi. Kalau Samaria dituding telah berselingkuh dengan Asyur, maka Yehuda bukan hanya dengan Asyur (ayat 11-13), tapi juga dengan Babel (ayat 14-18) sambil mengingat-ingat perselingkuhan masa lalunya dengan Mesir (ayat 19-21). Kalau hukuman Tuhan kepada Samaria adalah dengan menyerahkannya ke tangan Asyur, maka hukuman kepada Yehuda pun akan selaras dengan kualitas pengkhianatannya. Tidak heran hukuman yang Allah jatuhkan kepada Yehuda sangat keras. Tuhan menyerahkan umat-Nya ini ke tangan para teman selingkuhannya tersebut. Perikop ini terbagi menjadi dua khotbah: 22-27 dan 28-35. Masing-masing dimulai dengan "(oleh) sebab ... beginilah firman Tuhan ..." Di dalam kedua khotbah ini, Tuhan menghukum Yehuda dengan menjadikannya bulan-bulanan para musuhnya. Dulu Yehuda sepertinya memanfaatkan mereka untuk kepentingan sendiri, kini mereka balik memanfaatkan dan memerah habis-habisan Yehuda untuk kepentingan mereka sendiri. Mengapa hukuman dosa begitu keras? Agar si pendosa menyadari sungguh-sungguh sifat dosa yang sangat merusak dan yang sangat menyakiti hati Allah. Siapakah yang tidak sakit hati ketika pasangannya mengkhianati cinta sejati? Kedegilan hati si pendosa hanya bisa disadarkan kalau ia sendiri telah mengalami dikhianati, diperlakukan semena-mena. Syukur kepada Kristus, Dia telah menanggung hukuman pengkhianatan kita kepada Allah melalui kayu salib-Nya. Bagi kita, ada pengharapan untuk diampuni dan dipulihkan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |