Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/08/13 |
|
Senin, 13 Agustus 2018 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam penderitaan ada banyak sekali godaan yang dapat membuat kita mengeluh, bersungut-sungut kepada Allah, menyerah, tidak mau memercayai Allah, atau meninggalkan iman kepada apa yang bukan Allah. Mazmur ini diawali dengan keluh kesah Raja Daud. Ia merasakan keadaan yang begitu sesak, sakit hati, jiwa, dan tubuhnya merana, serta sepanjang hidupnya hanya diselimuti oleh duka dan keluh kesah (10-11). Penderitaannya bertambah karena ia menjadi celaan dari para lawannya. Kondisinya begitu menakutkan sehingga orang-orang yang mengenalinya pun pergi jauh menghindar (12). Sekalipun keadaannya memprihatinkan, ia tetap percaya kepada TUHAN (15). Ia tahu bahwa kehidupannya ada dalam tangan TUHAN (16). Dengan iman Daud berkata, "Alangkah limpahnya kebaikan-Mu. Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!" (20, 22). Ia menaruh harapan bahwa dibalik penderitaan panjang terdapat kebaikan Allah bagi mereka yang takut akan TUHAN dan yang berlindung kepada-Nya (20). Iman seseorang mungkin saja diuji ketika ia berada dalam keadaan yang terburuk. Apakah kita akan tetap percaya kepada Allah atau justru meninggalkan-Nya? Memilih tetap percaya kepada Allah pada saat kita tidak melihat pertolongan-Nya bukanlah hal yang mudah. Sebab, memilih untuk tetap percaya kepada Allah pun tidak berarti akan melepaskan kita dari berbagai penderitaan. Sebaliknya, apakah berpaling dari Allah akan menjadikan semuanya lebih baik? Tidak mungkin. Tidak ada kebaikan dan pertolongan yang sejati di luar Allah. Karena pertolongan-Nya tidak datang terlambat. Ia akan menunjukkan kasih-Nya dengan cara ajaib. Saat kita berpikir bahwa kita sendirian, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Tuhan mendengarkan semua permohonan kita dan Ia akan menjawab sesuai waktu dan cara-Nya. Doa: Tuhan, aku mau percaya kepada-Mu meskipun menderita cobaan yang berat. Tuntun dan sertailah aku, ya Tuhan. [IVT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |