Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/08/13 |
|
Kamis, 13 Agustus 2020 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
|
|
Pernahkah Anda mendengar nama Harvey Ball? Mungkin nama ini jarang atau tidak pernah kita dengar. Namun, hampir setiap hari kita selalu memakai temuannya di gawai kita. Ciptaan itu adalah ikon smiley. Ikon smiley ditemukan oleh Ball dan sudah dipatenkan atas namanya. Begitu juga dengan nama Susan Hibbard. Ia adalah penemu kemoceng yang sudah dipatenkan pada 1876. Masih banyak daftar orang-orang tidak terkenal, namun temuannya penting dan dicatat sejarah. Mungkin Ebzan, Elon, dan Abdon adalah nama-nama dari Alkitab yang hampir tidak pernah kita dengar. Namun, Allah memakai mereka dengan luar biasa sebagai hakim atas Israel. Ebzan berasal dari Betlehem yang di Zebulon (bukan Yehuda). Ia adalah orang yang kaya dan berpengaruh. Ia memiliki 30 anak laki-laki dan 30 anak perempuan. Ebzan dipakai Allah sebagai hakim atas Israel selama tujuh tahun (8-9). Elon, yang adalah orang Zebulon, menjadi hakim atas Israel selama sepuluh tahun lamanya. Kemudian, ada Abdon, seorang yang kaya raya. Ini ditandai dengan 40 anak laki-laki dan 30 cucu laki-laki yang masing-masing memiliki keledai. Pada masa itu, tidak setiap orang mampu memiliki keledai jantan. Ini menunjukkan status sosial Abdon yang tidak sembarangan. Ia dipakai Allah menjadi hakim atas Israel delapan tahun lamanya (13-14). Siapa pun bisa dipakai oleh Allah untuk menjadi alat perpanjangan tangan-Nya, termasuk kita. Inti dalam menjadi alat Tuhan bukanlah ketenaran, namun ketulusan dan kerendahan hati untuk dipakai-Nya. Jadi, apa saja yang kita lakukan, sekecil apa pun itu, jika dilakukan bagi Allah, Ia akan memakainya untuk kebaikan umat-Nya. Apa pun status kita di masyarakat, di hadapan Tuhan, kita adalah alat-Nya yang tulus, rendah hati, dan setia. Dengan menjadi alat berarti kita tidak bisa bertindak menurut keinginan diri sendiri. Sejatinya, hidup manusia digerakkan oleh Roh Allah. Kita semestinya taat ketika Roh Allah menggerakkan diri kita secara utuh. Kita memercayakan diri kepada Allah, karena sumber kehidupan ada pada-Nya. [FYM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |