Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/08/14 |
|
Minggu, 14 Agustus 2011
|
|
Judul: Memperteguh keyakinan Mazmur 27 mulai dengan pernyataan keyakinan pemazmur akan Tuhan sebagai penolong dan pelindungnya (1-6). Baru di bagian kedua (7-12), keluh kesah dan permohonan minta tolong terungkap. Ditutup dengan ucapan pemazmur yang menguatkan dirinya sendiri untuk meyakini kembali kebaikan Tuhan (13-14). Mazmur 27 menunjukkan dinamika kehidupan manusia yang realistis. Naik-turun dan pasang-surut kehidupan adalah bagian yang akan dialami siapa pun, termasuk anak-anak Tuhan. Bisa jadi, pengalaman pertama sebagai anak Tuhan adalah perlindungan-Nya yang nyata dan damai yang melingkupi seluruh aspek kehidupannya. Namun keadaan stabil dan tenang itu sekonyong-konyong bisa berubah menjadi krisis. Krisis itu terasa berat ketika kehadiran Tuhan tidak dapat dirasakan. Tak heran dalam kegalauan hati kadang kita merasa jangan-jangan Tuhan sedang marah (9). Bersama pemazmur kita tidak perlu terjebak keraguan dan keputusasaan. Yakinlah bahwa Tuhan dapat diandalkan. Anda tahu syair "Jejak-jejak kaki di pasir"? Kisah perjalanan seseorang bersama Tuhan, yang digambarkan dengan dua pasang jejak kaki. Suatu waktu jejak itu terlihat hanya sepasang. Orang tersebut mengira bahwa Tuhan tidak menyertai dia, padahal masa itu adalah masa sulit. Namun Tuhan memberitahu bahwa sesungguhnya jejak kaki yang ia lihat itu adalah jejak kaki Tuhan! Di saat sulit itu sesungguhnya Tuhan menggendong dia Kiranya dengan kaca mata iman kita meyakini bahwa Tuhan menyertai hidup kita, apa pun situasinya dan bagaimana pun perasaan kita! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |