Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/08/14 |
|
Senin, 14 Agustus 2017 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
|
|
Pengharapan adalah daya kekuatan yang memampukan kita untuk bergerak maju, untuk terus hidup, untuk melihat masa depan, dan bertahan dalam segala situasi. Tanpa pengharapan tidak ada kehidupan. Selama ada pengharapan, selama itulah ada kehidupan. Yang paling menggoda seseorang untuk tidak setia sampai akhir adalah penyakit ketidaksabaran. Manusia cenderung ingin cepat memetik hasil dalam melakukan sesuatu. Tidak heran kalau sebagian orang Kristen ingin berpaling dari Kristus karena tidak puas dengan kepercayaan Kristen yang dianut selama ini. Untuk menghadapi persoalan ini, penulis Surat Ibrani mengambil figur Abraham sebagai contoh konkret pribadi yang sudah menerima janji-janji Allah. Belajar dari Abraham yang harus menunggu waktu yang sangat lama untuk bisa mendapatkan keturunan dan ahli waris, yaitu Ishak. Yang patut diteladani dari Abraham adalah kesabarannya menanti dan menaati janji Allah dengan sepenuh hati. Ia percaya kepastian dan jaminan janji Allah pasti digenapi. Allah yang dikenalnya secara pribadi pasti akan menepatinya dan Ia tidak pernah sekalipun ingkar janji. Walau sebagian janji Allah kepada Abraham belum dialami langsung, namun ia memilih tetap percaya bahwa suatu ketika janji itu akan terwujud pada waktu yang ditentukan Allah. Kesetiaan, ketekunan, keseriusan, dan kesabaran sangat diperlukan dalam menanti janji Allah. Hanya mereka yang tetap memiliki pengharapan akan dimampukan melihat dan mengalami hal-hal tersebut melampaui kenyataan yang ada pada saat ini. Karena pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, jangkar yang kukuh yang membuat kapal tidakterhanyut arus laut. Kita percaya bahwa iman dan pengharapan bekerja bersamaan, dan kasih melengkapinya. Iman kepada Kristus menimbulkan pengharapan hadirnya anugerah Allah. Karena itu, sandarkanlah diri kita kepada Allah, maka Dia tidak akan mengecewakan kita. [AY]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |