Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/08/15 |
|
Sabtu, 15 Agustus 2015
|
|
Judul: Kendala dalam Pelayanan Di awal pelayanannya, Elisa diperhadapkan pada dua persoalan. Pertama, pencemaran air di wilayah Yerikho. Pencemaran ini mengakibatkan tingkat kematian atau keguguran bayi sangat tinggi di kota tersebut (19). Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab utama air tercemar. Persoalan ini telah berlangsung lama. Harapan mereka hanya tertuju pada Elisa. Inilah tantangan awal dalam pelayanannya. Penanganan Elisa sangat sederhana, yaitu dengan garam (20). Dengan kuasa Allah yang menyertainya, Elisa mendoakan garam tersebut dan melemparkannya ke mata air kota Yerikho (21). Dalam sekejap, air tercemar berubah menjadi air bersih yang menyehatkan. Sejak saat itu, tidak pernah terjadi keguguran atau kematian bayi yang disebabkan oleh air tercemar (22). Kedua, penghinaan oleh sekelompok pemuda di Betel. Betel adalah pusat penyembahan berhala. Di kota tersebut, nabi Allah sering ditolak, dicemooh, dan dihina oleh penduduk di sana. Saat Elisa tiba di sana, sekelompok anak muda Betel menghina Elisa sangat kasar. Pertama, mereka menghina cacat bawaan Elisa yang berkepala botak. Kedua, mereka mengejek Elisa mengapa ia tidak ikut menyusul Elia ke "surga" (23). Hinaan itu membuat Elisa menyumpahi anak-anak muda tersebut (24a). Lewat kutukan Elisa, Allah membinasakan empat puluh dua anak muda tersebut (24b). Saat pelayanan kita diejek dan dihina oleh orang lain, ingatlah bahwa Allah akan datang membela kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |