Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/08/15 |
|
Rabu, 15 Agustus 2018 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam masyarakat yang mengutamakan laki-laki, wanita sering kali dianggap kaum yang lemah (7). Apalagi jika suaminya bukan orang percaya, tekanan yang dihadapi wanita lebih besar lagi. Pada zaman kuno wanita harus menyembah allah suaminya! Pada zaman sekarang, wanita masih acap kali diperlakukan berbeda dari laki-laki. Perempuan tak perlu sekolah tinggi. Perhatian lebih diberikan untuk anak laki-laki. Tak heran wanita yang kurang berpendidikan terus dianggap rendah dibandingkan laki-laki. Dalam situasi seperti inilah Petrus menasihati wanita untuk tunduk pada suami. Sebenarnya nasihat ini justru menyingkapkan kekuatan tersembunyi dari wanita. Banyak wanita yang memilih baju indah, dandanan mahal, dan perhiasan emas untuk menampilkan status dan kedudukannya. Namun, Petrus bicara tentang suatu kekuatan tersembunyi dari hati: Hidup murni dan saleh yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram. Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin wanita yang statusnya lebih rendah daripada laki-laki, baik secara fisik, moral, kepandaian, dan sebagainya dapat menunjukkan kesalehan dalam kelemahlembutan? Ini hanya mungkin dengan berharap kepada Allah (5). Kekuatan ini lahir bukan dari kemampuan alami manusia, melainkan dari kehidupan iman dalam Kristus (1Pet. 2:23-24). Sikap hati demikian menyimpan kekuatan dahsyat yang sanggup memenangkan suami yang tidak percaya (1). Dunia kita masih menempatkan satu kelompok lebih tinggi dari yang lain sehingga nasihat Petrus masih relevan. Kelompok yang dianggap rendah dapat menunjukkan kekuatan tersembunyi dalam kelemahlembutan yang lahir dari hidup mengandalkan Tuhan. Sikap ini bukan hanya untuk wanita atau laki-laki, tetapi juga untuk semua pengikut Kristus (1Kor. 4:21, Gal. 5:23, 6:1). Karena Kristus juga lemah lembut dan rendah hati (Mat. 11:29). Doa: Berikan kami hati yang bergantung kepada-Mu Tuhan agar kekuatan-Mu menopang kesalehan dan kerendahan hati kami. [IM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |