Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/08/15 |
|
Sabtu, 15 Agustus 2020 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
|
|
Simson ingin menikah. Ia meminta agar orang tuanya meminang seorang perempuan Filistin. Namun, orang tuanya keberatan dan memintanya agar mencari istri yang sesuku. Namun, Simson berkata: "Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai" (3). Maksudnya, profil perempuan ini cocok dengan maksud hatinya, yaitu mencari gara-gara terhadap orang Filistin. Pada masa itu, cara Allah membebaskan Israel dari penindasan Filistin bukan dengan bala tentara, melainkan dengan kekuatan tak terduga dari satu orang. Roh Allah yang mengarahkannya berbuat demikian sehingga efektif untuk mengalahkan Filistin. Dalam perjalanan ke Timna untuk bertunangan, Simson dihampiri seekor singa. Ia membunuhnya dengan tangan kosong. Setahun kemudian, ia menemukan sarang lebah dan madu di kerangka singa itu. Lalu, ia menjadikan peristiwa tersebut sebagai teka-teki. Pesta perkawinan Simson berlangsung tujuh hari lamanya. Pesta tersebut hampir usai, namun para pengiringnya masih belum menemukan jawaban dari teka-teki Simson. Mereka pun mengancam istrinya supaya membujuk Simson untuk memberitahukan jawabannya. Simson mengetahui kecurangan mereka. Lalu ia membunuh 30 orang Filistin di Askelon (38 km dari Timna). Ia mengambil pakaian mereka dan diberikannya kepada para pengiring sebagai hadiah dari teka-teki itu. Selain memiliki kekuatan yang tidak biasa, Simson juga cerdas. Sebagai seorang nazir, ia dilatih untuk peka pada tuntunan Roh Tuhan. Semua kelebihan yang dimilikinya menjadi kian efektif ketika diarahkan untuk memenuhi rencana Tuhan. Tugas kita bukan hanya menggali dan mengembangkan kelebihan yang kita miliki, tetapi juga mengarahkan semua kelebihan itu seturut tuntunan-Nya sehingga hasilnya kian maksimal. Apa pun kelebihan kita, mari kita menggunakannya seturut dengan rencana Tuhan. Kita mesti bijak menggunakan kelebihan untuk lebih berpihak pada keadilan. Kita percaya bahwa Tuhan memberi kita kekuatan untuk mengubah keadaan jadi lebih baik. [WTH] Baca Gali Alkitab 7 Sebagai hukuman Tuhan, Israel berada di bawah tekanan Filistin selama empat puluh tahun. Lagi-lagi Tuhan membangkitkan seorang hakim untuk mengalahkan musuh Israel. Simson dapat dikatakan sebagai hakim yang fisiknya paling kuat, tetapi mentalnya paling lemah. Simson adalah seorang individualis dan kurang banyak berkiprah bagi bangsanya. Meskipun ia mengalahkan Filistin, tetapi tekanan Filistin atas Israel terus berlanjut. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |